Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Ote-ote, Gorengan Khas Porong yang Muncul di Film Sayap-Sayap Patah
27 Agustus 2022 13:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ote-ote mendadak viral di media sosial usai disebut dalam film Sayap-Sayap Patah yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum. Dalam film tersebut, Nani (Ariel Tatum) yang tengah hamil besar mengidam ote-ote dan meminta sang suami, Aji (Nicholas Saputra) untuk membelikannya.
ADVERTISEMENT
Ote-ote sendiri merupakan gorengan khas Porong, Jawa Timur. Ote-ote adalah camilan sejenis bakwan yang terbuat dari campuran tepung terigu dan sayuran seperti kubis, wortel dan tauge. Ada pula yang memasukkan potongan ayam, udang, hingga rumput laut sebagai isian untuk menambah kelezatannya.
Ote-ote sangat cocok dinikmati sebagai camilan sambil berbincang dengan teman ataupun keluarga. Lapisan kulit bagian luarnya garing dan renyah, sementara bagian dalamnya lembut sehingga menimbulkan sensasi lumer di mulut.
Selain rasanya yang lezat, bentuk ote-ote unik karena memakai centong sayur sebagai cetakan. Itu juga yang menjadi ciri khas ote-ote yang membedakannya dengan bakwan sayur pada umumnya.
Jika ditelusuri dari sejarahnya, sebenarnya ote-ote adalah makanan yang diperkenalkan oleh masyarakat Tionghoa. Di tempat asalnya, ote-ote bahkan masih dapat dijumpai di gerobak jualan pinggir jalan. Lalu, bagaimana ote-ote bisa dikenal secara luas di Jawa Timur? Berikut sejarah singkatnya.
ADVERTISEMENT
Sejarah Ote-ote
Ote-ote adalah bakwan khas Tionghoa yang berasal dari Kota Fuzhou di Provinsi Fujian. Mengutip buku Kuliner Khas Tionghoa di Indonesia oleh Nicholas Melodysky, ote-ote dibawa ke Indonesia oleh keluarga Tionghoa yang memang berprofesi sebagai pedagang.
Keluarga pemilik itu pindah dari Tiongkok ke Kota Porong dan turut membawa ote-ote untuk dijual. Karena daerah Porong saat itu masih dipenuhi oleh etnis Tionghoa, dagangan mereka pun langsung laris manis.
Seiring dengan perkembangan zaman, ote-ote tidak hanya dinikmati oleh masyarakat etnis Tionghoa, tetapi juga masyarakat pribumi secara keseluruhan, terutama yang berasal dari Jawa Timur. Hingga saat ini, ote-ote masih banyak dijual sebagai gorengan di pinggir jalan, warung makan, hingga restoran.
Cara Membuat Ote-ote
Cara membuat ote-ote hampir mirip dengan bakwan. Hanya saja, ote-ote umumnya menggunakan kacang kedelai sebagai bahan campuran. Berikut cara membuat ote-ote khas Porong selengkapnya yang dikutip dari buku Makanan Kaki Lima Paling Diminati oleh Dapur Alma.
Bahan Kulit
ADVERTISEMENT
Bahan Isi
Cara Membuat
ADVERTISEMENT
(ADS)