Mengenal Telur Faberge yang Harganya Mencapai Miliaran Rupiah

Ilustrasi telur Faberge. Foto: Pixabay

Telur Faberge atau Faberge egg merupakan karya seni berbentuk telur hias yang dibuat oleh House of Faberge, perusahaan perhiasan asal Rusia milik Peter Carl Faberge. Pembuatan telur mewah ini memakan waktu cukup lama, yakni dari tahun 1855 hingga 1917.

Dalam laman Artsper Magazine disebutkan, setiap telur Faberge memiliki dekorasi yang unik dan tampak mewah. Bukan tanpa sebab, logam mulia seperti emas, perunggu, perak, dan batu-batuan permata memang menjadi bahan utama pembuatan telur tersebut.

Setiap telur membutuhkan waktu antara satu hingga dua tahun untuk menyelesaikannya secara total. Telur ini juga dibuat oleh pengrajin dengan keahlian berbeda, mulai dari pandai besi hingga pemotong berlian.

Baca juga: Arti Telur Paskah, Asal Usul, dan Cara Menghiasnya

Ilustrasi telur Paskah. Foto: Pixabay

Lapisan cangkang telur Faberge yang berwarna putih menyimpan kejutan yang berhasil memukau siapa saja yang melihatnya. Kejutan pertama berupa kuning telur berwarna emas pekat.

Di dalam kuning telur itu tersimpan ayam dengan sapuan warna emas. Ayam ini berisi replika mahkota berlian kekaisaran bermatakan liontin rubi kecil.

Penampakan telur Faberge semakin menarik dengan adanya elemen-elemen dekorasi seperti jam, jejak cakaran burung, dan sebagainya. Melihat keindahan dan kemewahannya yang tanpa cela, tak heran bila telur Faberge dihargai dengan sangat mahal, bahkan mencapai miliaran rupiah.

Dalam kepercayaan Nasrani, telur Faberge dikenal sebagai salah satu simbol Paskah. Menjelang hari kebangkitan Yesus Kristus tersebut, hiasan bertema telur Faberge akan mewarnai jalanan hingga ornamen-ornamen rumah. Lalu, bagaimana sejarah telur Faberge?

Baca juga: Hubungan Telur dengan Paskah, Mengapa Identik Satu Sama Lain?

Sejarah Telur Faberge

Ilustrasi telur Paskah. Foto: Pixabay

Mengutip Britannica, telur Faberge pertama kali dibuat pada tahun 1885 atas permintaan Tsar Alexander III sebagai hadiah untuk istrinya, Maria Fyodorovna. Ia bekerja sama dengan Peter Carl Faberge, seorang pembuat perhiasan yang dikenal karena keahlian dan kekreatifitasannya.

Keindahan telur Faberge yang berhasil mengesankan Maria membuat Alexander meminta Faberges untuk membuatkannya telur hias itu setiap tahun. Tradisi ini kemudian diikuti oleh sang putra, Nicholas II, yang memberikan telur tersebut untuk ibu dan istrinya, Alexandra Feodorovna.

Setelahnya, tradisi memberikan telur hias saat Paskah pun mulai berkembang di kalangan masyarakat pada masa itu, bahkan hingga saat ini. Faberge juga sering membuat telur hias yang disebut Imperial Faberge khusus untuk kalangan kerajaan.

Selain itu, telur serupa juga dibuat untuk klien pribadi, seperti keluarga Yusupov, keluarga Rothschild, dan Duchess of Marlborough. Ada pula seri tujuh telur yang dibuat khusus untuk industrialis Alexander Kelch.

Telur Faberge dibuat setiap tahun dari tahun 1855-1917, kecuali pada 1904 dan 1905 saat perang antara Rusia dan Jepang. Dalam rentang waktu tersebut, total ada 50 telur yang dibuat House of Faberge

Namun, hanya sebanyak 43 di antaranya yang masih tersimpan di tangan kolektor pribadi atau institusi di seluruh dunia. Sementara sisanya masih belum diketahui keberadaannya.

(ADS)