Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Tradisi dan Kebiasaan Orang Betawi yang Unik
27 Desember 2021 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Maret 2023 16:08 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa saja kebiasaan orang Betawi dalam kehidupan sehari-hari? Betawi merupakan suku yang paling banyak menghuni Kota Jakarta. Betawi juga termasuk suku tertua di Indonesia yang memiliki hubungan persaudaraan sangat erat.
ADVERTISEMENT
Meski terbilang tua, sebenarnya Suku Betawi merupakan perpaduan dari berbagai kelompok etnis yang sudah lebih dulu tinggal di Jakarta . Sebut saja orang Sunda, Arab, Jawa, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa.
Karena perpaduan tersebut, warga Betawi memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda dari suku lain. Dikutip dari jurnal Kebertahanan Identitas Etnis Betawi Condet di Tengah Perubahan karya Fitri Rizkiyah, orang Betawi juga memiliki kebiasaan unik.
Misalnya cara bicaranya yang blak-blakan. Tapi, masih banyak keunikan lain dari masyarakat Betawi yang mungkin tidak banyak orang tahu. Apa saja?
Kebiasaan Orang Betawi
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut kebiasaan orang Betawi selengkapnya yang menarik untuk disimak:
1. Terbiasa Ceplas Ceplos dan Nyablak
Nyablak menjadi kata pertama yang muncul ketika membicarakan orang Betawi. Gaya bicara ini sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan secara turun menurun oleh para pendahulu.
ADVERTISEMENT
Orang Betawi cenderung tidak menyukai basa-basi. Ketika membicarakan sesuatu, mereka akan berbicara dengan apa adanya dan terkesan ceplas-ceplos atau berterus terang.
2. Terbiasa Nyorog ketika Bulan Ramadhan
Tradisi Nyorog biasa dilakukan orang Betawi ketika hendak memasuki bulan Ramadhan. Mengutip buku Indonesia Punya Cerita oleh Yusuf dan Toet, tradisi ini bertujuan untuk menjaga ikatan tali silaturahmi antarsaudara.
Dalam tradisi Nyorog, masyarakat Betawi membagikan bingkisan makanan kepada bapak/ibu, mertua, paman/bibi, kakek/nenek, kakak/adik, dan lain-lain. Ini menjadi kebiasaan yang sudah diwariskan secara turun menurun.
Walaupun tradisi Nyorog mulai pudar, kebiasan mengirim bingkisan sampai sekarang masih sering dilakukan. Bingkisan yang diberikan biasanya berupa bahan makanan seperti daging kerbau, ikan bandeng, kopi, susu, gula, sinup, dan lain-lain.
3. Tradisi Nyambat
Tradisi Nyambat dilakukan untuk mengajak orang lain bergotong-royong melakukan suatu pekerjaan. Misalnya, ketika ingin membangun rumah, memperbaiki jalan, dan lain-lain. Tradisi ini diketahui masih eksis hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
4. Tidak Suka Merantau
Jika orang Minang dan Jawa terkenal dengan kebiasaan merantau, tidak dengan masyarakat Betawi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti kemapanan ekonomi dan rasa kekeluargaan yang erat.
Orang Betawi lebih suka bekerja dan menjalankan aktivitas di wilayah sendiri. Ini didukung dengan status Jakarta yang menjadi pusat perekonomian dan industri Indonesia .
5. Menyukai Pantun dan Pencak Silat
Salah satu kebiasaan yang sering kita lihat ada pada orang Betawi adalah suka berpantun dan pandai pencak silat. Seni bela diri ini menjadi sebuah kebiasaan masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini.
6. Memiliki Toleransi yang Tinggi
Masyarakat Betawi memiliki rasa atau sikap toleransi yang tinggi terhadap saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Mereka dapat bekerja sama dan hidup bertetangga dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, arus urbanisasi ke Jakarta dan hadirnya unsur-unsur kemajemukan masyarakat dan budaya di tengah kehidupan orang Betawi ditanggapi dengan sikap toleransi dan empati yang tinggi.
7. Pandai Mengaji
Kehidupan masyarakat Betawi banyak dipengaruhi nilai dan ajaran agama Islam. Dikutip dari Topeng Betawi oleh Proyek Sasana Budaya (1979: 9), anak-anak Suku Betawi biasanya diusahakan untuk tamat dan pandai mengaji Alquran sejak kecil.
8. Suka Memakai Pakaian Tradisional
Ciri khas lainnya dari masyarakat Betawi adalah penampilan mereka yang senang memakai pakaian tradisional. Tidak hanya mengenakan pakaian khas ketika ada acara adat tertentu, orang Betawi juga biasa mengenakan pakaian tradisional untuk aktivitas sehari-hari.
9. Ngored
Ngored adalah kegiatan membersihkan dan menyiangi rumput atau tanaman pengganggu dengan menggunakan alat berbentuk cangkul kecil yang disebut kored. Ngored menjadi tradisi yang biasa dilakukan oleh sebagian besar keluarga Betawi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Pertemuan Ilmiah Arkeologi IV oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (1986: 412), ngored umumnya bertujuan untuk membersihkan hama dari rerumputan dan menggemburkan tanah.
(MSD & SFR)