Tradisi Berbalas Pantun Khas Betawi yang Bertahan hingga Kini

Konten dari Pengguna
20 Oktober 2021 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi Palang Pintu Betawi dengan berbalas pantun dan adu silah yang disajikan dalam sebuah prosesi pernikahan. Sumber: Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi Palang Pintu Betawi dengan berbalas pantun dan adu silah yang disajikan dalam sebuah prosesi pernikahan. Sumber: Kemdikbud
ADVERTISEMENT
Berbalas pantun merupakan salah satu kegiatan hiburan yang menarik untuk disimak masyarakat. Saking menariknya bahkan kegiatan hiburan tersebut juga seringkali dipertontonkan dalam prosesi pernikahan dalam tradisi budaya Betawi yang masih eksis hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kegiatan berbalas pantun dalam prosesi pernikahan suku Betawi tersebut pada dasarnya merupakan salah satu unsur penting dalam tradisi Palang Pintu. Dikutip dari buku Perosesi Adat Perkawinan Betawi Buke Palang Pintu, Bachtiar (2013), saat suku Betawi menikah, maka keluarga akan menggelar prosesi Palang Pintu sebelum melakukan akad nikah. Adapun makna Palang Pintu tersebut dianggap sebagai simbol permohonan dari keluarga mempelai pria guna mendapat restu dari keluarga mempelai wanita.
Ilustrasi tradisi Palang Pintu Betawi dengan berbalas pantun dan adu silah yang disajikan dalam sebuah prosesi pernikahan. Sumber: Kemdikbud

Berbalas Pantun dalam Tradisi Palang Pintu Betawi

Pada dasarnya tradisi palang pintu di kebudayaan suku Betawi tersebut tidak hanya diisi dengan kegiatan berbalas pantun antara perwakilan masing-masing keluarga, namun dalam prosesnya juga terdapat kegiatan hiburan lain seperti adu silat. Agar masyarakat bisa semakin mengenal tradisi khas dalam pernikahan Betawi tersebut, maka berikut adalah beberapa hal menarik dari Palang Pintu:
ADVERTISEMENT
Adu Silat
Dalam tradisi palang pintu, adu silat ini dilakukan untuk menyimbolkan kesanggupan dari mempelai pria untuk menjaga serta melindungi istri dan keluarganya kelak sebagai kepala keluarga. Meski memiliki makna kesanggupan melindungi, namun adu silat tersebut tidak semerta-merta di lakukan langsung oleh mempelai pria, melainkan dilakukan oleh perwakilan masing-masing keluarga, atau perwakilan jawara dari mempelai pria dan wanita.
Berbalas Pantun
Selain bersifat hiburan, berbalas pantun dalam tradisi palang pintu juga disimbolkan sebagai bentuk musyawarah mufakat antara kedua belah keluarga mempelai agar sang pria diizinkan untuk mempersunting sang wanita idaman. Adapun jenis pantun yang saling dilontarkan oleh masing-masing jawara keluarga tersebut berbentuk pantun nasihat mengenai bahtera rumah tangga kelak.
Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an dan Sholawat
ADVERTISEMENT
Budaya Betawi umumnya sangat identik dengan agama Islam, oleh karena itu dalam tradisi palang pintu tersebut terdapat rangkaian acara berupa pembacaan ayat suci Alquran serta sholawat sebagai simbol bahwasanya kelak sang pria akan menjadi imam keluarga yang mampu menuntun istri dan keluarganya untuk memahami agama dan memiliki budi pekerti yang luhur.
Setelah seluruh tahapan palang pintu tersebut selesai, maka selanjutnya calon mempelai pengantin dapat melangsungkan akad nikah. Tradisi yang sungguh unik bukan? (HAI)