Konten dari Pengguna

Mengetahui Alasan Indonesia Keluar dari PBB Pada Tahun 1965

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 November 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lambang PBB. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Lambang PBB. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) merupakan organisasi internasional yang bertujuan untuk membentuk perdamaian dunia. Organisasi dikenal juga dengan nama United Nations (UN).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku 99% Sukses Menghadapi Ulangan Harian SD/MI Kelas 6 karya Tim Guru Eduka (2018), PBB didirikan oleh empat negara besar yang terdiri dari Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Cina. Markas besarnya terletak di Kota New York, Amerika Serikat.
Pada 27 September 1950, Indonesia resmi bergabung menjadi anggota PBB. Dalam prosesnya, Indonesia turut berperan mengirimkan pasukan garuda guna menjaga perdamaian di Mesir, Zaire, Vietnam, Lebanon, Timur Tengah, dan lain-lain.
Namun pada tahun 1965, Indonesia memutuskan untuk keluar dari PBB. Apa alasan Indonesia keluar dari PBB? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Alasan Indonesia Keluar dari PBB

Sebelum memutuskan keluar dari PBB, Indonesia cukup terbantu dengan peran organisasi Internasional ini. PBB mampu menjadi perantara Indonesia dan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar yang berlangsung di Kota Den Haag pada tahun 1949.
Lambang PBB. Foto: pixabay
Hasilnya, Belanda mengakui kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia secara resmi. Kemudian, PBB juga berhasil membujuk Belanda untuk menyerahkan Irian Barat pada Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa tahun setelahnya terjadi konflik yang memantapkan keputusan Indonesia untuk keluar dari PBB. Ini bermula ketika Malaysia dicalonkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Menanggapi pencalonan Malaysia tersebut, Presiden Soekarno pada tanggal 31 Desember 1964 menyatakan ketidaksetujuannya. Jika PBB tetap menerima Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan, maka Indonesia mengancam akan keluar dari PBB.
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX karya Ratna Sukmayani, dkk (2004), keberatan Indonesia itu disampaikan oleh Kepala Perutusan Tetap RI di PBB kepada Sekertaris Jenderal PBB. Namun, ancaman Indonesia tidak mendapatkan respon yang baik.
Hingga pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Keputusan ini membuat Indonesia menyatakan diri keluar dari PBB dan tidak ingin menjadi anggotanya lagi.
ADVERTISEMENT
Keluar dari PBB juga berarti keluar dari keanggotaan badan-badan PBB, khususnya UNESCO, UNICEF, dan FAO. Pernyataan resmi keluarnya pihak Indonesia dari PBB disampaikan melalui Surat Menteri Luar Negeri, Dr. Subandrio, tertanggal 20 Januari 1965.
Ilustrasi perdamaian dunia. Foto: pixabay
Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa Indonesia keluar dari PBB secara resmi pada tanggal 1 Januari 1965. Jadi, alasan utama Indonesia keluar dari PBB adalah karena terpilihnya Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, ditemukan juga kegagalan PBB dalam menghadapi federasi. Dijelaskan dalam buku Soal Kisi-Kisi SBMPTN IPS Soshum 2015 susunan Evo Fajarini, hal ini membuat Indonesia menjalankan politik konfrontasinya.
Sebagai Informasi, Dewan Keamanan terdiri dari lima belas anggota. Jumlah tersebut dibagi lagi menjadi lima anggota tetap (Cina, Prancis, Rusia Federasi, Inggris, dan Amerika Serikat) dan sepuluh anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun oleh Majelis Umum.
ADVERTISEMENT
Fungsi DK PBB adalah untuk memastikan perdamaian dan keamanan internasional. Jabatan ini hanya dapat terlibat dalam situasi yang dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
(MSD)