Konten dari Pengguna

Mengetahui Apa Itu Deforestasi, Penyebab, hingga Efeknya terhadap Lingkungan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 November 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu deforestasi. Foto: pexels.com/Vlad Chețan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu deforestasi. Foto: pexels.com/Vlad Chețan
ADVERTISEMENT
Meski sudah sering dilakukan, tetapi nampaknya masih banyak yang belum mengetahui apa itu deforestasi. Kegiatan ini sebetulnya dapat menimbulkan dampak buruk, yaitu membahayakan lingkungan jika dilakukan secara terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Adapun, deforestasi dilakukan dengan cara penebangan hutan dalam skala besar. Orang-orang umumnya melakukan deforestasi dengan tujuan untuk membuka lahan pertanian, tempat tinggal, hingga pembangunan perkotaan.
Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu deforestasi, simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Deforestasi?

Ilustrasi apa itu deforestasi. Foto: Bloomberg Creative/Getty Images
Mengutip Deforestasi Tanpa Henti "Potret Deforestasi di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara" oleh Mufti Fathul Barri, dkk, deforestasi dalam perspektif ilmu kehutanan adalah situasi hilangnya tutupan hutan beserta atribut-atributnya yang berdampak pada hilangnya struktur dan fungsi hutan itu sendiri.
Makna deforestasi tersebut diperkuat dengan definisi deforestasi dalam Peraturan Menteri Kehutanan RI No. P.30/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan dan Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD).
Jadi, apa itu deforestasi? Menurut Peraturan Menteri Kehutanan tersebut, pengertian deforestasi adalah perubahan secara permanen dari area berhutan menjadi tak berhutan yang diakibatkan kegiatan manusia.
ADVERTISEMENT
Adapun, kata area berhutan mengandung unsur independensi kontekstual, sehingga tak terikat pada status dan fungsi hutan, tetapi lebih terfokus pada esensi kedudukan hutan. Sehingga, deforestasi cukup erat dengan situasi hilangnya hutan beserta atributnya yang diakibatkan aktivitas manusia.
Kemudian, menyadur Mikrobiologi Lingkungan oleh Muhammad Faizal Fathurrohim, Andi Indrawati, Mujahidah Basarang, dkk., deforestasi adalah aktivitas manusia yang menghadirkan dampak signifikan pada mikroorganisme dan lingkungan.
Deforestasi juga dapat disebut sebagai kegiatan penghancuran hutan dan era berhutan yang menyebabkan hilangnya habitat dan berkurangnya keanekaragaman hayati.

Penyebab Deforestasi

Ilustrasi deforestasi. Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
Ada beberapa penyebab kenapa manusia melakukan deforestasi, dihimpun dari situs Forest Stewardship Council International, berikut uraiannya:
ADVERTISEMENT

1. Perluasan Lahan Pertanian

Perluasan pertanian tercatat telah menyumbang hampir 90 persen dari seluruh kegiatan deforestasi. Petani menebang hutan untuk memperluas pertanian atau membuat padang rumput untuk ternak.
Petani juga menebang habis hutan untuk mengubah hutan alam menjadi perkebunan pohon. Hal tersebut karena permintaan masyarakat yang besar akan produk-produk seperti daging sapi, minyak kelapa sawit, dan kertas.
Penggundulan hutan yang bertujuan untuk konsumsi ternak mencapai 2,1 juta hektar setiap tahunnya, di mana 41 persen di antaranya adalah penggundulan hutan tropis.
Kemudian, hampir 18 persen dari seluruh penggundulan hutan terjadi karena untuk produksi biji minyak. Biji minyak ini berasal dari minyak kelapa sawit, kedelai, bunga matahari, dan wijen.
Produk-produk dari kayu dan kertas juga bertanggung jawab besar dalam deforestasi.
ADVERTISEMENT

2. Infrastruktur dan Urbanisasi

Urbanisasi dan perluasan infrastruktur menjadi penyebab lain terjadinya deforestasi yang dilakukan manusia. Sebagaimana diketahui, hutan sering kali ditemukan berbagai mineral yang berharga.
Infrastruktur seperti bendungan, kanal, saluran listrik, jalan raya, dan rel kereta api akan memudahkan akses menuju lokasi-lokasi mineral ditemukan, yang kemudian merusak hutan.
Selain itu, ketika mineral langka ditemukan di daerah terpencil, kesempatan kerja yang menyebabkan terjadinya urbanisasi, sehingga banyak pembangunan rumah di sekitar lokasi.
Meskipun pembangunan awal infrastruktur untuk manusia mungkin menyebabkan sedikit deforestasi pada awalnya, pembangunan tersebut sering menyebabkan deforestasi yang lebih luas.
Seperti yang terjadi di hutan Amazon, Brasil, terjadi deforestasi dalam jarak 50 km dari jalan raya. Lalu, deforestasi di Peru terjadi dalam jarak 6 km dari jalan raya.
ADVERTISEMENT

3. Bencana Alam

Kebakaran hutan dengan intensitas rendah dan terjadi secara alami sebenarnya bermanfaat untuk membersihkan semak belukar dan menyuburkan tanah. Namun, peningkatan aktivitas kebakaran ternyata justru merusak 110 ribu hektar hutan setiap tahunnya sejak 2001.
Badai dan kekeringan pun dapat menghancurkan hutan. Angin topan yang menumbangkan pohon dan banjir air asin merusak keseimbangan nutrisi tanah. Hal ini pada akhirnya membunuh pohon-pohon yang dapat berdiri setelah badai.
Lalu, kurangnya curah hujan selama kekeringan dapat menyebabkan petani untuk memperluas ladang dengan cara deforestasi.

Efek Deforestasi

Ilustrasi deforestasi. Foto: Pexels
Menyadur Perlindungan Hukum Keanekaragaman Hayati (Relasi Sawit Dan Deforestasi) oleh Hasbi Assidiq Maskun, deforestasi yang terjadi akan berdampak dalam berbagai aspek. Antara lain, yaitu:

1. Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Kerusakan hutan akibat deforestasi dapat menghilangkan keanekaragaman hayati. Hal ini tergantung dari seberapa parah dari deforestasi.
ADVERTISEMENT
Apabila suatu keanekaragaman hayati telah punah, kerugian yang dialami manusia pun akan besar. Bukan hanya manusia di generasi sekarang saja yang akan merasakan dampaknya, tetapi juga manusia di generasi mendatang.

2. Meningkatnya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Meningkatnya emisi gas rumah kaca bisa juga disebabkan karena deforestasi. Aktivitas tersebut bahkan berkontribusi terhadap 60 persen penambahan gas rumah kaca dari sektor kehutanan.
Sementara, 47,8 persen gas rumah kaca dari sektor kehutanan berasal dari penggunaan lahan dan kehutanan, lalu 34,9 persen dari penggunaan energi.
Meningkatnya laju emisi gas rumah kaca akan mempercepat perubahan iklim. Oleh karena itu, deforestasi sangat mengancam hidup manusia.

3. Bencana Ekologis

Efek terakhir adalah bencana ekologis yang dipicu oleh asap kebakaran hutan. Asap dapat berdampak langsung pada manusia.
ADVERTISEMENT
Bencana tersebut menjadi katup pembuka bencana ekologi lainnya yang mengintai manusia, termasuk keseimbangan tata air.

Cara Pencegahan Deforestasi

Ilustrasi deforestasi. Foto: pixels
Banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan akibat deforestasi sehingga harus ada upaya untuk mencegahnya. Adapun, cara mencegah deforestasi, yaitu:
(NSF)