Konten dari Pengguna

Mengetahui Apa Itu G30S PKI dan Sejarahnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 September 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu G30S PKI. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu G30S PKI. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 30 September, Indonesia diingatkan kembali dengan peristiwa kelam, yaitu Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia atau G30S PKI. Lantas, apa itu G30S PKI?
ADVERTISEMENT
Peristiwa yang didalangi oleh PKI itu telah menewaskan beberapa perwira dan jenderal TNI. Meski dikenal sebagai peristiwa kelam, G30S PKI merupakan bagian dari sejarah Indonesia.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu G30S PKI, simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu G30S PKI?

Ilustrasi apa itu G30S PKI. Foto: Shutter Stock
Apa itu G30S PKI? Mengutip buku Kegagalan Kudeta G 30 S PKI: Berdamai dengan Sejarah oleh M. Fuad Nasar, G30S PKI merupakan sebuah peristiwa berlatar belakang kudeta pemerintahan Presiden Soekarno yang dilakukan PKI.
G30S PKI terjadi malam 30 September hingga 1 Oktober 1965. Peristiwa ini mengakibatkan enam jenderal dan satu perwira TNI AD gugur, yang jenazahnya dimasukkan ke dalam satu lubang sumur lama di area Lubang Buaya, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Ada banyak sebutan untuk peristiwa tersebut. Selain G30S PKI, Soekarno menyebut dengan istilah GESTOK (Gerakan Satu Oktober). Sedangkan Soeharto menyebutnya dengan istilah GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh).
Mengutip artikel ilmiah berjudul Penggulingan Presiden Soekarno di Balik Peristiwa G30S oleh Yulius Dwi Cahyono, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, peristiwa ini kemudian menandai awal dari akhir kekuasaan Presiden Soekarno dan muncul figur tokoh nasional baru, yakni Soeharto.

Sejarah G30S PKI

Ilustrasi G30S PKI. Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Merangkum buku Kegagalan Kudeta G 30 S PKI: Berdamai dengan Sejarah oleh M. Fuad Nasar, peristiwa G30S PKI dimulai pada 30 September 1965 malam, di mana para pimpinan PKI merencanakan kudeta dan merebut kekuasan pemerintah yang kala itu dipimpin presiden Soekarno.
ADVERTISEMENT
Pemimpin PKI adalah pasukan pengawal pribadi Presiden Ir. Seokarno, yakni Letkol Untung Sutopo, Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, tentara G30S PKI yang menyebut diri mereka sebagai Dewan Jenderal mulai melancarkan aksi untuk menculik dan membunuh tujuh jenderal TNI AD. Tujuh jenderal tersebut, yaitu Ahmad Yani, M. T. Haryono, D.I. Panjaitan, Soeprapto, S. Parman, Sutoyo, dan Abdul Haris Nasution.
Ahmad Yani, M. T. Haryono, dan D.I. Panjaitan terbunuh di rumah mereka masing-masing. Sementara itu, Soeprapto, S. Parman, dan Sutoyo ditangkap hidup-hidup untuk disiksa, yang kemudian dihabisi di dalam sumur sedalam 12 meter dengan lebar hanya 75 cm. Sumur itu berlokasi di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Abdul Haris Nasution berhasil lolos dari penculikan tersebut. Namun, Pierre Tendean, pengawal pribadinya yang mengaku sebagai Jenderal Abdul Haris Nasution tewas.
Begitu pula putri Abdul Haris Nasution, Ade Irma S. Nasution, tertembak saat berusaha menjadi tameng ayahnya. Ade Irma menghembuskan nafas terakhir pada 6 Oktober 1965.
Mengutip buku Mengapa G30S/PKI Gagal? Suatu Analisis oleh Samsudin, sekitar 2 ribu pasukan TNI diterjunkan untuk menduduki Lapangan Merdeka, Monas.
Kemudian, pada jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan pesan dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabirawa, bahwa G30S PKI berhasil diambil alih di beberapa lokasi strategis Jakarta.
Sejumlah tokoh berpendapat bahwa G30S PKI didukung oleh Central Intelligense Agency (CIA) Amerika Serikat yang bertujuan melengserkan Soekarno sebagai presiden Indonesia. Tidak adanya dukungan dari masyarakat dan angkatan bersenjata membuat tokoh pendukung G30S PKI, termasuk PKI D.N. Aidit melarikan diri.
ADVERTISEMENT
Ketujuh jenazah ditemukan pada 3 Oktober 1965. Jenazah tersebut dibawa ke RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto untuk divisum dan diautopsi yang. Hasil autopsi menunjukkan adanya keretakan tulang di kepala dan tangan, serta kaki patah.
Jenazah disemayamkan dengan upacara kenegaraan pada 5 Oktober 1965, bertepatan Hari Ulang Tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia di Markas Besar AD. Letkol Untung akhirnya divonis bersalah akibat memimpin gerakan tersebut.

Pasca Peristiwa G30S PKI

Ilustrasi G30S PKI. Foto: kemdikbud
Setelah mengetahui apa itu G30S PKI, penting juga bagi kita untuk mengetahui apa yang terjadi setelahnya. Beberapa bulan usai tragedi berdarah itu, seluruh anggota, pendukung, dan orang-orang yang diduga simpatisan PKI dibunuh atau dimasukkan ke tahanan untuk diinterogasi dan disiksa.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir tahun 1965, setidaknya 500 ribu hingga 1 juta anggota dan pendukung PKI menjadi korban.
Lima bulan setelah G30S PKI, tepatnya pada 11 Maret 1966, Soekarno memberi kekuasaan tak terbatas pada Soeharto melalui Surat Perintah Sebelas Maret, dikenal dengan Supersemar.
Menurut buku Membongkar Supersemar oleh F. X. Baskara Tulus Wardaya, Supersemar berisi perintah untuk memberikan mandat kepada Soeharto. Melalui surat tersebut, Soeharto diperintahkan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan dan kestabilan pemerintah yang buruk usai G30S PKI.
Soeharto diangkat menjadi presiden menggantikan Soekarno pada tahun 1967, setiap 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.
Selama masa pemerintahan Soeharto, film mengenai kejadian G30S PKI ditayangkan di seluruh stasiun televisi di Indonesia setiap 30 September.
ADVERTISEMENT
Soeharto juga melakukan upacara bendera di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, lalu dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pahlawan revolusi yang berlokasi di TMP Kalibata.

Apa Tujuan G30S PKI?

Ilustrasi G30S PKI. Foto: Unsplash/Duncan Kidd
G30S PKI memiliki tujuan yang hingga kini masih menjadi perdebatan. Dikutip dari artikel yang dipublikasikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, ada beberapa kemungkinan tentang tujuan dari G30S PKI, yaitu:

1. Merebut Kekuasaan

Tujuan dari G30S PKI diyakini untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan Indonesia yang saat itu dipimpin presiden Soekarno. Anggota gerakan ini terhubung dengan PKI. Mereka berupaya melakukan kudeta untuk mengubah tata kelola politik negara agar sesuai dengan pandangan ideologi mereka.

2. Mendukung Agenda Komunis

PKI merupakan partai dengan pandangan sosialis dan komunis. Kemungkinan salah satu dari tujuan ini adalah menggeser politik nasional ke arah yang lebih sesuai dengan pandangan PKI, yakni mencakup reforma agraria, redistribusi kekayaan, dan penghapusan kapitalisme.
ADVERTISEMENT

3. Menghapus Pengaruh Militer

G30S PKI juga kemungkinan bertujuan untuk melemahkan militer dalam politik Indonesia. Keterlibatan perwira tinggi militer dalam gerakan ini diduga sebagai usaha untuk menggantikan struktur kekuasaan yang ada dengan kekuatan yang lebih sesuai dengan ideologi komunis.

4. Menciptakan Perubahan Sosial

PKI memiliki visi perubahan sosial yang luas, termasuk penghapusan ketidaksetaraan dan perubahan dalam distribusi kekayaan. Melihat hal tersebut, kemungkinan tujuan G30S PKI untuk mendorong perubahan sosial lewat pengambilalihan kekuasaan dan implementasi kebijakan-kebijakan komunis.

5. Menghapus Faksi-faksi Tertentu

Terdapat juga pandangan yang menyebutkan bahwa tujuan dari G30S PKI adalah untuk menghilangkan faksi-faksi tertentu dalam militer atau politik. Adapun, yang dimaksud faksi-faksi tertentu yakni yang dianggap tak sejalan dengan tujuan PKI.
Sementara itu, pembunuhan perwira tinggi militer disebutkan untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan politik yang direncanakan.
ADVERTISEMENT

Dampak G30S PKI

Ilustrasi G30S PKI. Foto: kemdikbud
Peristiwa G30S PKI yang menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia tentunya memberikan dampak signifikan. Dirangkum dari situs Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, berikut uraiannya:

1. Represi terhadap PKI dan Kelompok Kiri

Usai G30S PKI, terjadi represi besar-besaran terhadap anggota PKI dan kelompok kiri. Orang-orang yang dianggap terlibat akan dipenjarakan, bahkan beberapa dieksekusi tanpa pengadilan yang adil.

2. Krisis Politik dan Ekonomi

Dampak selanjutnya dari gerakan tersebut adalah menyebabkan krisis politik dan ekonomi yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Pembunuhan jenderal dan perwira pun mengakibatkan kehancuran struktur keamanan negara. Hal ini membuat kondisi politik tak stabil dalam waktu berkepanjangan.

3. Pengaruh Militer Menguat

Akibat dari pembunuhan perwira militer saat G30S PKI membuat adanya kekosongan kepemimpinan militer. Hal tersebut ternyata memperkuat peran militer dalam politik Indonesia serta memberikan pengaruh kepada militer yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT

4. Hubungan Internasional Terpengaruh

G30S PKI juga berpengaruh pada hubungan Indonesia dengan negara-negara barat. Saat itu, banyak perusahaan asing yang nasionalisasi dan menggunakan kebijakan anti-komunis. Akibatnya, membuat Indonesia pun memasuki era isolasi internasional.

5. Perubahan Ideologi dan Politik

Dampak dari G30S PKI juga mengubah arah politik Indonesia. Akibatnya, dukungan terhadap Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (NASAKOM) dan ideologi kiri pun melemah. Sementara itu, paham anti-kiri dan anti-komunis semakin berkembang dan menguat.
(NSF)