Nama Tempat Ibadah Agama Sikh dan Sejarah Kemunculannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
18 Maret 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dua orang jamaah Agama Sikh di Indonesia saat beraktivitas. Foto: Rinjani Meisa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dua orang jamaah Agama Sikh di Indonesia saat beraktivitas. Foto: Rinjani Meisa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap agama memiliki tempat ibadah untuk melakukan ritual penyembahan terhadap Tuhannya, tak terkecuali agama Sikh. Tempat ibadah agama Sikh memang tidak sebanyak dan sepopuler enam agama yang diakui secara resmi di Indonesia. Padahal, tempat ibadah agama ini ternyata sudah ada sejak awal abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, agama Sikh belum mendapatkan legalitas dari pemerintah Indonesia, sehingga kepercayaan ini masih berada di bawah naungan PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia). Hal ini membuat pemeluk agama Sikh tercatat sebagai penganut agama Hindu di kolom agama KTP.
Meski begitu, ajaran agama Sikh sebenarnya sangat berbeda dengan agama Hindu. Sikh memiliki kitab suci sendiri yang bernama Shree Guru Granth Saheb Ji.

Sejarah Agama Sikh

Agama Sikh di Indonesia. Foto: Rinjani Meisa/kumparan
Dalam buku Agama-agama Minor yang disusun Siti Nadroh dan Syaiful Azmi, dijelaskan bahwa agama Sikh berasal dari wilayah Punjab, India. Sikh dikenal juga dengan nama Khalsa yang artinya "yang murni". Penganut agama Sikh disebut sebagai Sikha yang artinya “murid”.
Agama Sikh dianggap sebagai kepercayaan yang paling kontemporer di dunia sebab lahir pada akhir abad ke-15. Agama ini dibawa oleh nabi yang mereka sebut Guru Nanak Dev Ji.
ADVERTISEMENT
Guru Nanak Dev Ji mengajarkan Sikhisme sebagai agama yang tak mengenal kasta. Ajaran ini sangat berhasil menarik perhatian masyarakat India yang identik dengan penggolongan berdasarkan kasta. Guru Nanak juga mengajarkan umat manusia untuk meyakini bahwa Tuhan itu satu.
Ajaran tersebut terus disebarkan Guru Nanak hingga ke kota kecil bernama Kartapur di wilayah Punjab. Sepanjang perjalanan dakwahnya, Guru Nanak menekankan nilai-nilai kesederhanaan, toleransi, dan keyakinan bahwa semua orang dilahirkan sama atau setara.
Berkat ajaran tersebut, Guru Nanak berhasil mengumpulkan banyak pengikut. Lalu mereka membangun kuil atau tempat ibadah pertama umat Sikh di Kartapur. Kuil tersebut dinamakan sesuai nama salah satu kitab suci Sikh, yaitu Guru Granth Shahib.
Menjelang akhir hayatnya, Guru Nanak menunjuk seorang pengganti untuk melanjutkan ajarannya. Pilihannya jatuh kepada Lahina, seorang pemintal benang yang setia menjadi pengikutnya. Kurang lebih 3 bulan setelah penunjukkan Lahina, Guru Nanak menutup usia pada 22 September 1539 saat berusia 70 tahun.
ADVERTISEMENT

Apa Nama Tempat Ibadah Agama Sikh?

Tempat ibadah Jamaah Agama Sikh di Indonesia. Foto: Rinjani Meisa/kumparan
Penganut agama Sikh beribadah di kuil yang disebut Gurdwara. Di Indonesia, kuil Gurdwara pertama dibangun pada tahun 1911 oleh para Sikha di Medan.
Pengikut ajaran Sikh di Indonesia memang bermukim paling banyak di wilayah Sumatera Utara. Ini karena pada akhir tahun 1800-an, terjadi gejolak di India yang memaksa masyarakatnya, termasuk kelompok Sikh, untuk melakukan diaspora. Salah satu tujuan migrasi mereka adalah Indonesia.
Pada tahun 1920, kelompok Sikh melakukan eksodus besar-besaran ke Sumatera Utara dan menetap di Medan. Tak lama setelah itu, pemeluk agama Sikh mulai berpindah ke Jakarta.
Kehadiran Sikh di Ibu Kota bermula dari perantau-perantau yang singgah di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1925. Akhirnya, pada tahun yang sama, dibangunlah Gurdwara untuk umat Sikh di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
(DEL)