Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan yang Sunnah untuk Dikerjakan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
7 November 2022 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi shalat gerhana bulan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi shalat gerhana bulan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Shalat gerhana bulan atau shalat khusuf adalah shalat sunnah yang dikerjakan saat gerhana bulan tiba. Hukum melaksanakan shalat ini dalam Islam adalah sunnah mu’akkad.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Panduan Sholat Lengkap Wajib dan Sunnah karya Saiful Hadi (2012), shalat gerhana bulan bertujuan untuk mengagumi keagungan Allah SWT. Karena pada dasarnya, bulan adalah ciptaan Allah yang sangat agung dan tidak ada padanannya di dunia ini.
Terjadinya fenomena gerhana bulan merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah yang diperlihatkan kepada manusia. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua bukti kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka shalatlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Melalui hadits tersebut, Rasulullah SAW menganjurkan seluruh umatnya untuk menunaikan shalat gerhana. Bagaimana niat dan tata cara shalat gerhana bulan? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.
ADVERTISEMENT

Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Ilustrasi shalat. Foto: Shutter Stock
Shalat gerhana bulan bisa dikerjakan mulai dari terjadinya gerhana sampai bulan tampak utuh kembali. Bukan hanya sekedar sunnah, shalat ini dikerjakan sebagai syi’ar Islam yang berguna untuk menghilangkan kepercayaan masyarakat yang mengatakan bahwa gerhana bulan itu terkait dengan hidup dan matinya seseorang.
Shalat gerhana bulan dilakukan sebanyak 2 rakaat. Dikutip dari buku Fasholatan Lengkap: Tuntunan Sholat Lengkap (2014), berikut bacaan niatnya yang bisa Anda baca:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Usolli sunnatal khusufi rok’ataini makmuman/imamal lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat dengan menjadi makmum/imam karena Allah ta’ala”
Tata cara shalat gerhana bulan sedikit berbeda dengan shalat sunnah pada umumnya. Para ulama fiqih menganjurkan shalat ini dilakukan sebanyak 2 rakaat dengan 4 kali rukuk.
ADVERTISEMENT
Shalat gerhana bulan boleh dikerjakan sendiri, namun lebih utama jika dikerjakan secara berjamaah. Dirangkum dari buku Kumpulan Shalat-Shalat Sunnah karya Ajen Dianawati, berikut tata cara shalat gerhana bulan selengkapnya:
com-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: Shutterstock
Sejumlah ulama mengatakan bahwa shalat gerhana bulan boleh dikerjakan seperti shalat sunnah pada umumnya, yakni dengan 2 kali rukuk saja. Hukum melaksanakannya tetap sah dalam Islam.
Setelah menjalankan shalat gerhana bulan, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa gerhana. Berikut lafaznya yang bisa Anda panjatkan:
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah hamdan daaiman toohiron thoyyiban mubarokan fiih. Mil’ussamawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa baina huma, wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du. Ahaqqo maa qoolal abdu, wa kunna laka abdun.”
Artinya: “Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba.”
(MSD)