Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Niat Puasa Ganti Ramadhan beserta Tata Cara dan Ketentuan Pelaksanaannya
22 Januari 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengganti puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan karena alasan tertentu. Sebelum melaksanakan puasa pengganti, umat Muslim perlu memahami bacaan niatnya dengan benar.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam , niat sangat penting dalam pelaksanaan puasa, karena setiap ibadah harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas. Dengan niat yang benar, ibadah yang dilakukan akan diterima oleh Allah Swt.
Namun, hanya mengetahui bacaan niat saja tidak cukup. Umat Muslim juga perlu memahami tata cara dan ketentuan pelaksanaan puasa qadha Ramadhan. Simak artikel ini untuk mendapatkan informasi lengkapnya.
Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan
Mengutip blaman Kementerian Agama (Kemenag), mengganti puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan dikenal dengan istilah qadha. Proses ini dilakukan untuk menunaikan kewajiban puasa yang belum terlaksana.
Kewajiban mengganti puasa Ramadhan dijelaskan dalam Al-Quran, yaitu pada Surat Al-Baqarah ayat 185. Ayat tersebut menegaskan bahwa seseorang harus mengganti puasa sebanyak hari yang ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana ibadah lainnya, niat merupakan rukun yang harus dipenuhi dalam menjalankan puasa. Adapun bacaan niat puasa ganti Ramadhan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Niat sebaiknya diucapkan pada malam hari sebelum fajar atau saat sahur untuk memastikan bahwa puasa yang dijalankan sah sesuai dengan ajaran agama. Dengan niat yang jelas, ibadah puasa menjadi lebih terarah.
Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan
Puasa qadha dilakukan dengan cara yang sama seperti puasa wajib, perbedaannya terletak pada niat yang dibacakan. Mengutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional, berikut tata cara menjalankan puasa ganti Ramadhan:
ADVERTISEMENT
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.
Ketentuan Waktu Mengganti Puasa Ramadhan
Dalam buku Qadha & Fidyah Puasa oleh Maharati Marfuah Lc, dijelaskan bahwa puasa Ramadhan dapat diganti kapan saja setelah bulan Ramadhan berakhir, kecuali pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyrik.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Artinya: "Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan, boleh tidak berpuasa namun harus mengganti di hari yang lain."
Puasa qadha sebaiknya segera dilakukan, baik bersamaan dengan puasa sunnah atau dengan niat khusus untuk mengganti puasa. Menunda pelaksanaannya tanpa alasan yang sah dianggap haram dalam Islam.
(RK)