Konten dari Pengguna

Niat Puasa Syawal Berdasarkan Waktu Pelafalannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Maret 2025 13:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Membaca Niat Puasa Syawal. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Membaca Niat Puasa Syawal. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, terdapat puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan, yakni puasa Syawal. Sesuai namanya, ibadah ini dikerjakan pada bulan Syawal, tepatnya sehari setelah perayaan Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Kedahsyatan Puasa susunan M. Syukron Maksum, puasa Syawal dikerjakan sebanyak 6 hari, bisa dilakukan secara berturut-turut maupun tidak. Ibadah sunnah ini juga bisa dikerjakan meskipun belum meng-qadha atau mengganti utang puasa Ramadhan.
Walaupun begitu, beberapa ulama lebih menganjurkan untuk qadha puasa terlebih dahulu, setelah itu puasa Syawal. Nah, bagi Anda yang ingin mengerjakan sunnah ini, yuk catat niat puasa Syawal di bawah ini.

Niat Puasa Syawal

Ilustrasi Membaca Niat Puasa Syawal. Foto: Odua Images/Shutterstock
Dikutip dari laman MUI, niat puasa Syawal berbeda-beda, tergantung waktu Anda ingin melafalkannya. Apabila hendak dilafalkan pada malam hari dan langsung dikerjakan selama 6 hari berturut-turut, berikut bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala
ADVERTISEMENT
Artinya: “Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”
Bagi yang hendak melafalkan niat pada malam hari, tapi puasa tidak dikerjakan secara berurutan, lafal niatnya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Sementara itu, untuk orang yang ingin melafalkan niat di waktu sahur, maka berikut bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaal lillaahi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
ADVERTISEMENT
Niat di atas juga berlaku untuk Anda yang baru ingin melafalkan niat di siang hari. Mengutip buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, niat puasa Syawal boleh dibaca pada siang hari, asalkan Anda belum makan dan minum sama sekali sejak subuh.

Keutamaan Puasa Syawal

Ilustrasi puasa Syawal. Foto: Odua Images/Shutterstock
Siapakah di antara umat Muslim yang bisa berpuasa selama satu tahun penuh? Pasti tak akan ada yang sanggup. Selain itu, ibadah semacam itu juga tidak dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Namun, Anda bisa mendapatkan pahala setara berpuasa setahun penuh. Caranya dengan mengerjakan puasa Syawal selama enam hari. Dalilnya sebagai berikut:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal maka ia seakan puasa sepanjang tahun." (HR. Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Mengapa bisa nilai pahalanya sedemikian besar? Itu karena dalam ajaran Islam, setiap kebaikan akan dikalikan sepuluh kali kebaikan.
Jumlah puasa Ramadhan ditambah enam hari puasa Syawal jika dikalikan 10 akan menjadi 360 hari atau setara setahun penuh. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan (maka setara) dengan sepuluh bulan, dan puasa enam hari setelah Idul Fitri, itulah yang disebut shiyamus-sanah (puasa setahun penuh). (HR. Ahmad, Ad-Darimi, dan An-Nasa'i)
(DEL)