Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pantangan Ibu Hamil Adat Jawa yang Masih Dipercaya Hingga Kini
18 Agustus 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 8 September 2022 11:03 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Adat istiadat merupakan wujud nyata dari akar budaya masyarakat. Dalam adat Jawa, terdapat beberapa pantangan bagi ibu hamil yang harus dihindari untuk menjaga keselamatan janin di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Pantangan tersebut dipercaya oleh masyarakat Jawa secara turun-temurun. Tujuannya baik, yaitu agar janin selalu sehat dan terhindar dari berbagai macam bahaya.
Mengutip buku Konsep Dasar Keperawatan Anak karya Yupi Supartini (2004), penerapan adat istiadat turut dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya. Terkadang, pantangan tersebut juga dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis.
Apa saja pantangan ibu hamil adat Jawa yang masih dipercaya hingga kini? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.
Pantangan Ibu Hamil Adat Jawa
Pantangan ibu hamil biasanya dibuat dengan pertimbangan tertentu. Sering kali, pantangan tersebut selaras dengan anjuran-anjuran yang diberikan oleh dokter kandungan.
Namun, tak jarang pula pantangan yang diberikan justru tidak membawa dampak apa pun bagi kesehatan ibu hamil. Dikutip dari buku Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan karya Dartiwen dan Yati Nurhayati (2019), berikut pantangan ibu hamil adat Jawa yang masih dipercaya sebagian masyarakat hingga kini:
ADVERTISEMENT
1. Tidak boleh keluar malam
Menurut tradisi Jawa, ibu hamil tidak boleh keluar malam karena khawatir banyak roh jahat yang akan mengganggu janinnya. Secara psikis, kondisi mental ibu hamil sensitif dan mudah takut. Sehingga, mereka memang tidak dianjurkan untuk bepergian pada malam hari.
Jika dilihat secara medis, ibu hamil tidak dianjurkan untuk keluar malam terlalu lama, apalagi sampai larut malam. Karena udara malam lebih banyak didominasi karbondioksida (CO₂) yang tidak baik untuk tubuh.
2. Dilarang melilitkan handuk di leher
Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tidak terlilit tali pusar. Faktanya, tidak ada kaitannya antara handuk di leher dengan bayi yang ada di rahim. Secara medis, lilitan tali pusar hanya dapat bereaksi jika gerakan bayi cenderung hiperaktif.
ADVERTISEMENT
3. Dilarang membunuh binatang
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, tindakan itu dipercaya bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya.
Faktanya, penyebab cacat janin adalah kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi. Sementara itu, kematian janin paling banyak juga disebabkan karena faktor penyakit, gerakan ekstrim yang dilakukan ibu, dan faktor psikologis.
4. Tidak boleh minum es
Terlalu banyak minum es dipercaya bisa berpengaruh ke ukuran bayi. Ini bisa menyebabkan janin membesar atau membeku, sehingga dikhawatirkan akan sulit keluar.
Sebenarnya, hal yang menyebabkan bayi besar adalah makanan dan minuman manis yang berlebihan. Minum es tidak dilarang asal dikonsumsi dalam batas wajar.
5. Tidak boleh makan nanas, pisang ambon, dan durian
Mengonsumsi buah-buahan jenis nanas, pisang ambon, dan durian sebenarnya tidak menimbulkan pengaruh buruk pada ibu hamil dan janinnya. Dengan catatan, mengonsumsinya masih dalam batas wajar.
ADVERTISEMENT
Jika berlebihan, konsumsi pisang ambon dapat meningkatkan lendir di vagina yang mungkin akan mengganggu aktivitas Anda. Sedangkan konsumsi banyak durian dan nanas bisa menimbulkan panas lambung dan meningkatkan kadar kolesterol.
(MSD)
Baca Juga: 7 Pantangan Ibu Hamil yang Perlu Dihindari