Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia beserta Strateginya
10 September 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pembangunan infrastruktur berkelanjutan terus digencarkan pemerintah guna mewujudkan gagasan Sustainable Development Goals (SDG) di Indonesia. Konsep ini mengamati semua aspek dari hulu ke hilir yang berkaitan erat dengan pembangunan infrastruktur secara global.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam laman KPBU Kemekeu, infrastruktur yang akan dibangun nantinya mesti memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan sekitar. Sehingga, dampaknya tidak berisiko merugikan banyak orang.
Tidak hanya konsep, persiapan SDM yang mumpuni juga diperlukan dalam proyek ini. SDM tersebut harus memiliki pola pikir yang kolaboratif, visi misi kepemimpinan yang jelas dalam bidang digital, mampu menerapkan kebijakan yang mudah diimplementasikan, dan andal.
Agar sukses, ada aspek-aspek pokok yang mesti diperhatikan dalam implementasinya. Seperti apa strateginya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Strategi Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang masif dan merata bisa menjadi modal utama untuk keluar dari status "middle income trap". Upaya ini juga bisa mendorong Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih optimal.
ADVERTISEMENT
Namun, implementasi konsep ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa strategi yang mesti diterapkan meliputi prinsip Quality Infrastructure Investment (QII), Green Infrastructure, dan Circular Economy Infrastructure.
1. Penerapan prinsip Quality Infrastructure Investment (QII)
Prinsip QII menekankan penyediaan layanan infrastruktur berkelanjutan yang disertai dengan keharmonisan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ada enam kiat utama yang bisa diterapkan yaitu:
2. Penerapan Green Infrastructure
Green infrastructure atau infrastruktur hijau dipilih sebagai solusi yang menjanjikan untuk membangun masa depan berkelanjutan. Konsep ini dinilai efektif mengurangi cuaca panas, memaksimalkan penyerapan air, dan meningkatkan kualitas udara di sekitar.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Penerapan Infrastruktur Hijau di Berbagai Negara karya Primanda Kiky Widyaputra (2020), green infrastructure dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi manusia. Bahkan, proyek ini bisa memitigasi risiko keselamatan kesehatan akibat perubahan iklim dan bencana yang ekstrem.
3. Penerapan Circular Economy Infrastructure
Konsep Circular Economy dikenal juga dengan istilah “sirkulitas”. Konsep ini bertujuan untuk meminimalisasi limbah dan memanfaatkan sumber daya sebaik mungkin, sehingga bisa mengurangi bahan baru yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur.
Dalam praktiknya, circular economy bisa mengadopsi konsep daur ulang yang meliputi Reuse, Reuse, Recycle (3R). Namun, pelaksanaannya harus didukung oleh pembiayaan yang memadai dari berbagai sumber.
Dengan menerapkan konsep tersebut, pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia bisa menghasilkan output yang maksimal. Sehingga, tingkat emisi karbon pun bisa dikurangi seiring waktu.
ADVERTISEMENT
Ragam konten berkualitas dan inklusif tentang inisiatif individu, komunitas, dan pemangku kepentingan untuk mendorong terciptanya bumi berkelanjutan hanya di kumparan.com/greeninitiative
(MSD)