Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Manfaat Bekam Menurut Islam bagi Kesehatan Tubuh
28 Maret 2022 16:44 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 22 Juni 2022 19:00 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam Islam sendiri, bekam lebih dikenal dengan istilah hijamah. Pengobatan ini sangat dianjurkan bahkan disunnahkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sabdanya dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya, sebaik-baiknya pengobatan yang kalian lakukan adalah bekam.” (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Kesembuhan itu terdapat pada hal, yaitu minum madu, bekam, dan kay (sundutan api). Namun, aku melarang umatku berobat dengan kay.” (HR. Al-Bukhari)
Mengutip buku Penyusuan Alami dan Tentang Pengobatan Bekam tulisan Syaikh Khalid Ghado, secara bahasa, bekam berarti menghisap atau menyedot. Disebut demikian karena dalam proses pengobatannya terdapat tindakan penghisapan darah pada tempat yang disayat.
Bekam diawali dengan penyayatan kulit dengan pisau bedah, mengeluarkan darah dari permukaan kulit, dan menampungnya dalam gelas (al-mihjam). Hal ini mengakibatkan pemusatan dan penarikan darah pada daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski sudah dikenal jauh sebelum kedatangannya, Islam berperan mempopulerkan dan menegaskan kembali manfaat bekam. Lantas, apa saja manfaat bekam menurut Islam? Berikut informasinya.
Apa Manfaat Bekam dalam Islam?
1. Mengeluarkan darah kotor
Mengutip buku Thibbun Nabawi, manfaat bekam menurut Islam antara lain menyegarkan badan dan mengeluarkan darah kotor dari kulit. Rasulullah memerintahkan untuk berbekam pada pertengahan kedua setiap bulan.
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA dan Ibnu Abbas RA menyandarkan perkataan ini kepada Rasulullah SAW, “ Sebaik-baik bekam adalah yang dilakukan pada hari ke-17, hari ke-19, atau hari ke-21 (menurut kalender bulan Hijriyah).”
2. Meredakan sakit kepala
Bekam juga bermanfaat untuk meredakan beragam rasa nyeri dan sakit akibat pusing turunan, migrain, dan lain sebagainya. Hal ini disampaikan lewat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Ibnu Abbas:
ADVERTISEMENT
“Rasulullah pernah berbekam di bagian tengah kepala beliau sewaktu dalam perjalanan irham menuju Makkah, tepatnya di Lahyi Jamal (nama tempat di daerah Aqabah).”
3. Menyembuhkan kaki terkilir
Mengutip buku Ensiklopedia Pengobatan Herbal tulisan Syaikh Khalid Gadd, bekam dapat menyembuhkan kaki yang terkilir, seperti yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
“Sewaktu menjalankan ihram, Rasulullah berbekam pada bagian luar tungkai kaki lantaran sakit diderita beliau di bagian tersebut.”
Di samping itu, ilmu sains telah membuktikan bahwa bekam bisa menyembuhkan beberapa penyakit jantung, penyakit gangguan darah, serta sebagian penyakit liver.
Berikut manfaat terapi bekam secara umum yang dikutip dari buku Panduan Bekam Sunnah, Mengupas Tuntas Praktik Bekam Ala Rasulullah SAW tulisan Ramadhan Fitria dkk.
ADVERTISEMENT
Berapa Kali Sebaiknya Bekam dalam Islam?
Rasulullah SAW membagi waktu berbekam yang baik dalam Islam menjadi dua, yaitu jangka tahunan, musiman, bulanan, dan harian.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berbekam (sekali dalam setahun) pada tanggal tujuh belas, maka ia bisa menjadi obat penangkal penyakit selama setahun."
Berdasarkan riwayat tersebut, bisa disimpulkan bahwa menurut Islam, seseorang harus melakukan bekam minimal satu kali dalam kurun waktu satu tahun. Dengan begitu, ia akan terbebas dari penyakit selama setahun.
Kemudian, Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa bekam sebaiknya dilakukan sebelum musim panas. Ini sesuai dengan salah satu sabdanya yang berbunyi, "Bantulah diri dalam menghadapi teriknya dengan bekam."
ADVERTISEMENT
Masih mengutip dari buku Ensiklopedia Pengobatan Herbal, karena cuaca panas terjadi pada musim panas, maka bekam harus dilakukan sebelumnya, yaitu pada musim semi.
Bekam bisa dilakukan mulai bulan April dan Mei setiap tahun. Bisa pula dilakukan pada akhir Maret saat cuaca hangat atau pada permulaan Juni ketika cuaca panas menurun. Jika mengacu pada kalender Hijriah, seseorang bisa melakukan bekam antara tanggal 17-27 bulan Qamariyyah.
Berapa lama waktu untuk berbekam?
Bekam sebaiknya dilakukan mulai matahari terbit di awal siang dan berakhir sesuai dengan kondisi panas. Jika panas matahari normal, terapi bekam bisa dilanjutkan hingga Dzuhur.
Namun, meski diperbolehkan, berbekam di siang bolong tidak dianjurkan. Waktu bekam yang terbaik adalah pada pagi hari, sebab terapi ini sejatinya harus dilakukan dalam kondisi perut kosong.
ADVERTISEMENT
Selain waktu berbekam, umat Muslim juga perlu memperhatikan titik bekam yang disunnahkan Rasulullah. Titik-titik inilah yang diaplikasikan kepada Nabi sebagai pasien.
Berdasarkan kitab-kitab syuruh hadits serta penjelasan para ulama dan dokter, beberapa titik bekam sunnah Rasulullah antara lain:
Penyakit Apa Saja yang Bisa Disembuhkan dengan Bekam?
Mengutip buku Penyusuan Alami dan Tentang Pengobatan Bekam tulisan Syaikh Khalid Ghadd, berikut beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dengan terapi bekam:
ADVERTISEMENT
(ADS)