Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Tata Cara Perayaan Ekaristi dalam Ibadah Katolik
1 Juli 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:52 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ekaristi menjadi sumber kehidupan umat Katolik . Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sakramen Ekaristi mengarahkan umat Katolik untuk melibatkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Don Bosco Karnan Ardjianto dalam Jurnal Perayaan Ekaristi Sumber dan Puncak Seluruh Hidup Kristiani menyebutkan bahwa gereja memandang Ekaristi sebagai peristiwa perjumpaan dialogis-mutual yang menyelamatkan antara Allah dengan manusia.
Ekaristi meliputi tindakan saling memberi dan saling menerima, suatu perjanjian cinta kasih yang terjadi melalui Yesus Kristus. Dalam sakramen ini, Allah menguduskan dan menyelamatkan manusia. Sedangkan manusia menjawab dan menanggapi dalam iman dengan syukur dan pujian.
Lantas, apa itu Ekaristi? Untuk penjelasan lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Pengertian Ekaristi
Menurut Dr. Ardus Jehaut, Pr. (2019) seperti tertulis pada buku Ekaristi dalam Kitab Hukum Kanonik, Ekaristi berasal dari kata benda bahasa Yunani, yaitu "eucharistia" yang bermakna puji syukur. Kata tersebut berasal dari kata kerja "eucharistein" yang artinya memuji atau mengucap syukur.
ADVERTISEMENT
Kata "eucharistia" hendak memberikan aksentuasi pada makna Ekaristi sebagai tindakan puji syukur atas karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus, Putra-Nya. Kata tersebut menekankan aspek isi dari apa yang dirayakan, yakni pujian syukur atas karya penyelamatan Allah bagi umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus.
Mengutip buku Meniti Kalam Kerukunan karya Mohamad Nur Kholis Setiawan dan Djaka Soetapa (2010), istilah Ekaristi sebenarnya sudah digunakan sejak Gereja Perdana sampai abad ke-3 sebagai nama ibadah Kristen pada hari Minggu.
Hal ini dilakukan untuk meneruskan apa yang dilakukan Yesus Kristus pada malam sebelum Dia disalibkan. Namun pada abad ke-4, istilah Ekaristi dipersempit untuk menunjuk bagian santapan Ekaristis atau komuni, yaitu makan roti dan minum anggur yang melambangkan tubuh dan darah Yesus.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, istilah yang digunakan untuk menunjukkan ibadah secara keseluruhan adalah "kurban" (sacrificium) dan "persembahan" (oblatio). Lalu pada abad ke-20, istilah Ekaristi kembali digunakan untuk menggambarkan seluruh ibadah, yaitu perayaan Ekaristi.
Di samping itu, kata Misa juga kerap disamakan dengan Ekaristi. Arti sebenarnya dari kata tersebut adalah pembubaran. Pada zaman Romawi kuno, suatu pertemuan diakhiri dengan seruan "Ite Missa Est" yang artinya "Pergilah kalian, pertemuan sudah selesai."
Rumusan itu pun digunakan dalam ibadah dan dikaitkan dengan penutupan akhir ibadah, yakni "Marilah pergi, kita diutus". Istilah "Perayaan Ekaristi" dan "Misa" sama-sama dipakai di Gereja Katolik.
Namun yang menjadi sentral dalam perayaan Misa atau Ekaristi adalah liturgi Ekaristi, yang puncaknya adalah Doa Syukur Agung.
Tata Cara Perayaan Ekaristi
Umat, imam, diakon, pelayanan homili atau pengkhotbah, putra-putri altar, lektor, paduan sura, pemimpin pujian, dan pelayanan musik menjadi sosok yang terlibat dalam Perayaan Ekaristi. Adapun tata cara perayaan Ekaristi adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Ritus Pembuka
Ritus pembuka terdiri dari perarakan masuk, tanda salib, salam, doa tobat, "Tuhan kasihanilah kami", "Kemuliaan", dan doa pembuka.
Segalanya bertujuan untuk mempersatukan umat yang berhimpun dan mempersiapkan mereka supaya bisa mendengar sabda Tuhan dan merayakan Ekaristi sebaik mungkin.
2. Liturgi Sabda
Liturgi ini terdiri dari pembacaan Alkitab: bacaan pertama biasanya dari Perjanjian Lama (namun pada masa Paskah dari Perjanjian Baru), Mazmur Tanggapan, bacaan kedua dari surat-surat PB, kemudian baca injil. Dilanjutkan dengan khotbah, saat hening, syahadat (Pengakuan Iman Rasuli), dan doa umat.
3. Liturgi Ekaristi
Liturgi Ekaristi terdiri dari tiga bagian, yakni:
4. Ritus Penutup
Bagian ini mencakup pengumuman, pemberkatan, pengutusan, dan perarakan keluar.
ADVERTISEMENT
(GTT)
Live Update