Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Urutan Rukun Islam yang Wajib Dipahami Umat Muslim
21 Februari 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Urutan rukun Islam terdiri dari syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji jika mampu. Rumusan ini tercantum dalam beberapa hadits nabi, salah satunya yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda,
"Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan" (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar ra).
Menurut Waryono Abdul Ghafur dalam buku Tafsir Rukun Islam, rukun Islam memiliki pengertian sebagai sesuatu yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang mengaku diri sebagai Muslim . Sehingga, apabila salah satunya tidak dikerjakan, maka nilai keislaman seseorang akan dianggap kurang bahkan hilang.
Urutan Rukun Islam
Rukun Islam seringkali juga dianalogikan sebagai tiang yang saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya, tidak akan sah pengamalan dari salah satu rukun jika tidak dibarengi dengan pengamalan rukun lainnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, tidak akan sah shalat seseorang jika tidak disertai dengan pengamalan dan pemaknaan syahadat. Lalu, apa saja urutan rukun Islam dan penjelasannya masing-masing.
1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
Kalimat syahadat terdiri dari dua rangkaian pengakuan. Pertama, syahadat tauhid mengakui tiada Tuhan selain Allah. Kedua, syahadat Rasul mengakui kebenaran dari Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah.
Kalimat syahadat berbunyi,
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,".
Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat , maka orang yang bersangkutan telah menyatakan sumpahnya dan menerima konsekuensi atas janjinya sebagai seorang Muslim. Syahadat juga merupakan syarat utama dalam rukun Islam. Rukun-rukun lainnya tidak akan sah dan sempurna tanpa pengucapan syahadat terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
2. Mendirikan Shalat
Shalat merupakan rukun Islam yang kedua. Shalat memiliki pengertian sebagai ibadah yang mengandung bacaan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Diriwayatkan dari Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
"Shalat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) itu dan barangsiapa meninggalkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu," (Hadits Riwayat Baihaqi)
Hadits tersebut menjelaskan mengenai pentingnya shalat bagi seorang Muslim. Menjadi seorang Muslim tidak cukup hanya dengan melafalkan syahadat, tapi juga harus menunaikan rukun-rukun lainnya, terutama mendirikan shalat.
Sebab, shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab atau dihitung pada hari pembalasan kelak. Diriwayatkan oleh Anas RA, Nabi SAW bersabda,
"Yang pertama kali akan dihisab dari seseorang pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak akan rusak pula seluruh amal perbuatannya." (Hadits Riwayat Tirmidzi).
ADVERTISEMENT
3. Menunaikan Zakat
Menurut Jurnal Hisbah yang berjudul 'Lima PIlar Rukun Islam sebagai Pembentuk Kepribadian Muslim' oleh Nurjannah, zakat adalah tindakan untuk membersihkan diri dan harta. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah/zakat itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat meredam api.” (Hadits Riwayat Tirmidzi).
Kemudian, dalam Al-Quran surat At Taubah ayat 103 Allah SWT berfirman yang artinya:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mengalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka; dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," Qs. At-Taubah: 103
Menurut Imam Al-Ghazali, zakat sendiri memiliki tiga pengertian. Pertama sebagai ujian akan kecintaan kepada Allah SWT. Kedua, sebagai pembersih dari sifat bakhil, dan terakhir sebagai ungkapan rasa syukur.
ADVERTISEMENT
Zakat sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat mal (harta benda) dan zakat fitrah.
4. Puasa di Bulan Ramadhan
Puasa memiliki pengertian sebagai tindakan untuk menahan lapar dan dahaga. Secara mendalam puasa juga memiliki arti sebagai latihan jiwa dalam mengelola hawa nafsu.
Puasa juga menjadi salah satu jalan diterimanya iman seseorang sehingga akan dihadiahi surga. Bahkan, Allah telah menyiapkan satu pintu surga yang hanya akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.
Diriwayatkan oleh Abu Abdillah Jarir Al-Anshari ra, ia menjelaskan bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah SAW,
''Bagaimana pendapatmu jika aku telah mengerjakan sholat maktubah (shalat fardhu lima waktu), berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambahnya dengan suatu apapun. Apakah aku bisa masuk surga?'' Rasul menjawab, ''Ya.'' (Hadits Riwayat Muslim).
ADVERTISEMENT
Menurut Imam Al-Ghazali, puasa tidak hanya memerlukan syarat lahiriyah saja (menahan lapar dan haus) namun juga meliputi syarat batiniyah yang terdiri dari:
1. tidak melihat apa yang dibenci Allah
2. Menjaga ucapan
3. Menjaga pendengaran
4. Menjaga sikap perilaku
5. Menghindari makan berlebihan
6. Menuju kepada Allah dengan rasa takut dan pengharapan.
5. Menunaikan Haji Jika Mampu
Az-Zahrani menyatakan dengan haji, seseorang dikondisikan untuk selalu mengingat Allah, berdoa, melepaskan pakaian kebesarannya dengan kerendahan hati, dan menguatkan persaudaraan. Di dalam haji, kaum Muslimin dilatih mengendalikan syahwat dan hawa nafsunya.
Allah berfirman dalam surat Al-Imran ayat 97,
وَلِلَّهِ عَلىَ النَّاسِ حِجُّ البَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ العَالَمِيْنَ
Artinya: "...Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam," (Qs. Al-Imran: 97)
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan syahadat, shalat, zakat dan puasa beberapa ulama fiqih menyebutkan bahwa rukun haji ini tidak mengikat kepada seluruh Muslim. Orang yang diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji adalah orang yang mampu secara materi juga fisik.
Itulah penjelasan mengenai rukun Islam, urutan dan pengertiannya.
(PHR)