Pengertian Habib Lengkap dengan Sejarah Asal Usulnya di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Desember 2021 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi habin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi habin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gelar habib banyak disandang oleh pemuka agama keturunan Arab-Indonesia. Ini menjadi gelar terhormat yang disematkan kepada mereka yang memiliki garis keturunan dengan Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, habib berasal dari kata habba-yuhibbu yang berarti kesayangan atau orang yang dicinta. Sedangkan secara istilah, habib adalah nama gelar bagi keturunan Nabi Muhammad SAW yang dicintai oleh Allah Swt.
Tidak semua keturunan Nabi Muhammad disebut habib. Gelar mulia ini hanya disematkan kepada mereka yang memiliki hubungan nasab dengan puteri beliau yang bernama Fatimah Az-zahra.
Gelar habib dibagi lagi menjadi dua, yaitu syarif dan sayyid. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang pengertian habib lengkap dengan asal usulnya yang bisa Anda simak.

Pengertian Habib dan Sejarah Asal Usulnya

Seperti disebutkan di awal, pengertian habib merujuk pada orang yang memiliki hubungan nasab dengan Rasulullah SAW melalui garis keturunan Fatimah Az-zahra dan Ali bin Abi Thalib. Begitu dijaganya keturunan Rasulullah sehingga silsilah beliau tidak terputus hingga saat ini.
Ilustrasi habib. Foto: Shutter Stock
Asal mulanya terjadi pada masa Habib Umar bin Abdurrahman al-athas shohiburrotib di Hadramaut. Gelar ini juga disematkan kepada para habaib lain yang sebelumnya dipanggil syarif atau imam.
ADVERTISEMENT
Mereka semua adalah keturunan dari Ahmad bin Isa al-Muhajir yang hijrah dari Irak ke Hadramaut, Yaman. Ketika datang ke Indonesia, masyarakat memanggil mereka dengan sebutan ulaidi atau ulaiti.
Para habib ini datang dari Yaman dan menikah dengan perempuan Indonesia. Kemudian, mereka pun disebut sebagai ahwal jama yang artinya paman dari ibu.
Dikutip dari skripsi berjudul Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Habib Muhammad Al-Athos oleh Muhammad Irfan, ulama betawi di zaman dahulu berguru dan mengaji kepada para ulama besar yang kebetulan memang keturunan Nabi.
Habib-habib di Kwitang menjadi salah satu yang disebut sebagai soko guru, yakni sumber pertama atau sanad awal dari ajaran-ajaran agama Islam di Jakarta dan sekitarnya. Saat itu, habib bukan sekedar orang yang mengaku anak keturunan Nabi, melainkan memiliki ilmu agama yang dalam dan luas.
Ilustrasi habib. Foto: Shutter Stock
Kepada beliau lah para kiyai dan ulama se-Jakarta belajar. Ilmunya kemudian berkembang menjadi ribuan majelis taklim, madrasah, pesantren serta masjid se-Jakarta. Itulah asal usul keturunan Nabi yang lurus, berkah, dan benar.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari kalangan habib yang sangat dihormati di Jakarta adalah Al-Habib Ali Alhabsyi (20 April 1870- Juni 1968). Beliau tinggal di bilangan Kwitang Jakarta.
Selama hidupnya, Habib Ali hampir tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah. Beliau termasuk orang yang ikut mendorong Syarikat Islam pimpinan HOS Cokroaminoato. Karena itu, beliau bersahabat dengan Haji Agus Salim.
Para habib adalah sosok terpilih yang menyandang gelar mulia dari Allah Swt. Mereka manusia biasa dan bisa saja berbuat salah atau dosa. Namun, harus tetap diingat bahwa mereka merupakan duriyyah Nabi Muhammad SAW.
Apabila para habib salah, jangan sampai umat Muslim merendahkan gelar mereka. Buya Yahya dalam ceramah singkatnya di YouTube Channel Al-Bahjah TV mengatakan:
“Jangan hubungkan kesalahan para habib dengan menyebut atau merendahkan gelar kehabaibannya. Karena jika itu dilakukan, kita akan merendahkan sesuatu yang memiliki sambungan dengan Nabi Muhammad SAW.”
ADVERTISEMENT
(MSD)