Konten dari Pengguna

Pengertian Makanan Awetan Hewani dan Sistem Pengolahannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Mei 2023 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengertian Makanan Awetan Hewani dan Sistem Pengolahan. Foto: Unsplash.com/Jakub Kapusnak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengertian Makanan Awetan Hewani dan Sistem Pengolahan. Foto: Unsplash.com/Jakub Kapusnak
ADVERTISEMENT
Disadari atau tidak dalam keseharian, manusia kerap menemui makanan awetan yang berasal dari bahan tumbuhan ataupun hewan. Pengawetan makanan pada awalnya dilakukan oleh wanita dan orang tua yang tinggal di rumah.
ADVERTISEMENT
Melalui pengawetan, manusia tidak perlu segera menghabiskan makanan atau membuang makanan sisa. Makanan awetan ini berasal dari variasi bahan yang berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan ini membuka peluang bagi setiap daerah mengembangkan produk.
Pada artikel ini akan dijelaskan tentang pengertian makanan awetan hewani dan sistem pengolahan sebagai berikut.

Pengertian Makanan Awetan Hewani

Ilustrasi Pengertian Makanan Awetan Hewani dan Sistem Pengolahan. Foto: Unsplash.com/Emerson Vieira
Berdasarkan kadar airnya, makanan dibagi menjadi makanan kering dan makanan basah. Selain itu, produk makanan juga terbagi menjadi makanan jadi dan makanan setengah jadi.
Makanan setengah jadi ini masih membutuhkan proses untuk mematangkannya sebelum benar-benar siap disajikan dan dikonsumsi. Berdasarkan bahan bakunya, makanan dikelompokkan berbahan nabati dan hewani.
Dikutip dari buku Prakarya dan Kewirausahaan oleh Hendriana Werdhaningsih, makanan awetan hewani dibuat dari SDA hewani. Makanan ini sudah melalui proses pengolahan yang tepat sesuai dan dikemas dengan baik.
ADVERTISEMENT

Sistem Pengolahan Makanan Awetan Hewani

Ilustrasi Pengertian Makanan Awetan Hewani dan Sistem Pengolahan. Foto: Unsplash.com/Aldrin Rachman Pradana
Sumber daya alam hewani memang sangat mudah rusak sehingga membutuhkan dalam pengolahan diperlukan metode untuk mengawetkannya. Disadur dari buku Pengantar Kesehatan Lingkungan oleh Dr. Budiman Chandra, berikut beberapa metode dalam pengawetan makanan:

1. Pendinginan

Cara ini bisa mencegah berkembangbiaknya mikroorganisme, metode yang bisa digunakan seperti cold storage, freezer, dan cool storage.

2. Pengeringan

Metode ini bertujuan menghilangkan air yang ada di dalam makanan. Menghilangkan kandungan air akan membunuh bakteri yang merusak makanan. Cara ini tidak merusak makanan tapi kandungan vitamin C bisa hilang bersama air yang keluar.

3. Penggaraman atau Pengasinan

Bertujuan untuk memperkecil peluang hidupnya bakteri karena bakteri sulit hidup dalam garam berkonsentrasi tinggi.
ADVERTISEMENT

4. Pemanisan

Metode pengasaman digunakan untuk menghambat kehidupan mikroorganisme.

5. Pengasapan

Teknik pengasapan bisa dikatakan kurang menguntungkan dan hasilnya juga tidak bisa disimpan lama.

6. Fermentasi atau Peragian

Metode ini berguna untuk menghambat dan mematikan mikroorganisme.

7. Penambahan Bahan Kimia

Teknik ini paling banyak diterapkan baik melalui penggaraman, pengasaman, dan pemanisan.

Contoh Makanan Awetan Hewani

Ilustrasi Pengertian Makanan Awetan Hewani dan Sistem Pengolahan. Foto: Unsplash.com/WL ST
Berikut ini contoh makanan awetan dari bahan hewani yang sering ditemukan di sekitar kita:

1. Dendeng

Daging kering yang paling mudah pembuatannya. Daging disayat tipis lalu dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering.

2. Daging Asap

Merupakan irisan daging yang diawetkan dengan panas dan asap yang berasal dari pembakaran kayu yang banyak menghasilkan asap dan lambat terbakar.

3. Abon

Abon adalah makanan kering yang terbuat dari suwiran daging dan bumbu-bumbu. Pembuatannya tidak memakan biaya mahal dan mudah.
ADVERTISEMENT

4. Ikan Asap

Ini hampir sama dengan daging asap yang mengalami proses pengasapan. Ikan asap merupakan gabungan dari penggaraman dan pengasapan.

5. Ikan Asin

Ikan asin merupakan ikan setengah basah yang menyimpan kandungan garam dan bisa disimpan cukup lama karena kandungan garam yang relatif tinggi
(ECI)