Konten dari Pengguna

Pengertian Patriarki dan Contohnya dalam Kehidupan Masyarakat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 Desember 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi patriarki. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi patriarki. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Patriarki adalah suatu konstruksi sosial dan ideologi yang menganggap bahwa laki-laki lebih tinggi derajatnya daripada perempuan. Ideologi ini menempatkan laki-laki sebagai figur otoritas utama dan pusat organisasi sosial.
ADVERTISEMENT
Di paham patriarki, laki-laki memegang otoritas atas perempuan, anak-anak, dan properti. Orang yang menganut paham ini memaksakan stereotip karakter maskulinitas dan feminitas dalam kehidupan masyarakat. Imbasnya, timbul hubungan kekuasaan yang tidak adil antara laki-laki dan perempuan.
Dijelaskan dalam buku Lensa Gender di Media Massa karya Dr. Lutfi Basit (2022), ada enam aspek yang mempengaruhi paham patriarki, di antaranya rumah tangga pekerjaan yang dibayar, negara, kekerasan laki-laki terhadap perempuan, seksualitas, dan institusi budaya.
Semua aspek tersebut memiliki penerapan yang berbeda. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang patriarki selengkapnya untuk Anda.

Pengertian dan Contoh Patriarki

Paham patriarki menempatkan perempuan di bawah posisi laki-laki. Dalam praktiknya, struktur sosial ini memungkinkan laki-laki untuk mendominasi, menindas, serta mengeksploitasi perempuan.
Ilustrasi laki-laki. Foto: pixabay
Mengutip buku Model Laki-laki Baru Masyarakat Hubula Suku Dani karya Dr. Drs. Yanuarius (2019), patriarki memiliki tujuan untuk menekan dan meletakkan perempuan pada posisi subordinasi dalam keluarga. Paham ini berimbas pada semua tingkatan masyarakat, baik ranah publik maupun sosial.
ADVERTISEMENT
Sosiolog asal Inggris, Sylvia Walby, membedakan patriarki dalam dua subdivisi, yakni privat dan publik. Patriarki privat hadir di level rumah tangga dan keluarga, sementara patriarki publik dapat ditemukan di tempat kerja dan ranah publik lainnya.
Patriarki privat menuntut ketundukan perempuan di dalam kehidupan keluarga. Pada kondisi ini, biasanya keluarga sudah menetapkan tugas dan peran tertentu untuk perempuan dan laki-laki.
Laki-laki dilabeli sebagai kepala keluarga dan bertugas mencari nafkah, sementara perempuan hanya boleh berdiam diri di rumah. Biasanya, perempuan dituntut menguasai semua pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, memasak, mengurus anak, dan lain-lain.
Kondisi ini membuat laki-laki merasa berkuasa untuk mengontrol perempuan dalam keluarganya. Sementara perempuan menjadi subordinat dan tergantung pada laki-laki, baik secara sosial, budaya maupun ekonomi.
ADVERTISEMENT
Bagi laki-laki, pembagian peran di dalam keluarga menjadikan mereka lebih berpengaruh. Mereka bebas menentukan sikap, mengambil keputusan, tidak wajib mengurus pekerjaan rumah tangga, dan lain-lain.
Ilustrasi laki-laki. Foto: pixabay
Berbeda dengan patriarki privat, patriarki publik lebih mengarah pada penindasan perempuan di kehidupan masyarakat. Lembaga yang turut terlibat dalam kondisi ini adalah pemerintah, negara, tempat keagamaan, instansi pendidikan, dan pekerjaan.
Lembaga tersebut membentuk stereotip yang menyatakan bahwa laki-laki lebih berkuasa daripada perempuan. Hal ini lantas memicu ketidaksetaraan gender pada status, posisi, kekuasaan, dan peran di kehidupan sosial masyarakat.
Dalam patriarki publik, perempuan diperbolehkan untuk bekerja, namun mereka tidak memiliki hak yang sama terikait pendidikan, promosi, persyaratan pekerjaan, dan gaji. Perbedaan ini menyebabkan mereka merasa dibatasi geraknya.
ADVERTISEMENT
Sejak dulu, isu tentang patriarki selalu digaungkan oleh para aktivis dunia. Beberapa kelompok dan gerakan masyarakat pun hadir untuk menjunjung tinggi hak perempuan atas laki-laki, salah satunya yaitu feminisme.
Gerakan feminisme bertujuan untuk memperjuangkan hak perempuan di atas laki-laki. Mereka yang menganut paham ini menuntut keadilan dan kesetaraan gender bagi kaum perempuan di dalam kehidupan masyarakat.
(MSD)