Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Sifat Jaiz Bagi Allah dan Contohnya
14 Januari 2021 9:25 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 20 April 2023 15:47 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain sifat wajib dan mustahil, umat Muslim perlu mengimani sifat jaiz bagi Allah SWT. Jaiz secara sederhana memiliki arti boleh.
ADVERTISEMENT
Syekh Thahir Al-Jazairi dalam kitab Al Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil A’qidah Al Islamiyyah menjelaskan makna dari sifat ini. Menurut beliau, sifat jaiz bagi Allah adalah “melakukan hal-hal yang mungkin dan (atau) meninggalkannya, seperti dijadikannya manusia itu kaya atau miskin, sehat atau sakit, dan lain sebagainya”.
Sifat jaiz Allah hanya ada satu, yakni fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu tanpa paksaan, sebab Ia memiliki sifat Qudrat (kuasa) dan Iradath (kehendak). Maka boleh-boleh saja bagi Allah untuk meniadakan sesuatu sesuai kehendak-Nya.
Contoh Sifat Jaiz Bagi Allah
Salah satu contoh sifat jaiz bagi Allah termaktub dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 26 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
“Katakanlah: 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Hamida Faiqiyal Husna dalam Materi Akidah dalam Kitab Fath Al-Majid memberi contoh dua kebebasan yang dimiliki Allah SWT, yaitu:
(ERA)