Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Tafkhim dan Tarqiq dalam Ilmu Tajwid
7 Maret 2023 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tafkhim artinya menebalkan sedangkan tarqiq artinya menipiskan. Tafkhim dan tarqiq merupakan hukum pengucapan terhadap huruf hijaiyah .
ADVERTISEMENT
Saat mempelajari ilmu tajwid , terlebih dahulu akan diperkenalkan mengenai tafkhim dan tarqiq. Hal ini berguna untuk memudahkan dalam melafalkan huruf sesuai dengan letak dan hukum bunyinya. Karena, dalam bahasa Arab kesalahan dalam pelafalan huruf akan berpengaruh terhadap perubahan arti.
Huruf hijaiyah dilihat dari hukum bunyi hurufnya terbagi menjadi tiga, yakni huruf yang bunyinya ditebalkan selamanya, kemudian huruf yang bunyinya ditipiskan selamanya, dan huruf yang dapat ditebalkan dan ditipiskan. Lebih jelasnya akan dijabarkan pada pembahasan berikut.
Pengertian Tafkhim dan Tarqiq
Mengutip buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid karya Marzuki dan Sun Choirul Ummah, tafkhim artinya menggemukan atau menebalkan. Dalam ilmu tajwid, tafkhim merupakan ungkapan untuk huruf yang ketika diucapkan gema dari suara huruf tersebut memenuhi seluruh mulut.
ADVERTISEMENT
Kemudian tarqiq memiliki pengertian sebagai huruf yang dikuruskan atau ditipiskan. Menurut ilmu tajwid, tarqiq merupakan ungkapan untuk huruf yang ketika diucapkan gemanya tidak memenuhi mulut.
Berdasarkan pengertian di atas, maka huruf-huruf hijaiyah terbagi menjadi tiga, yakni:
1. Huruf yang Selamanya Dibaca Tebal
Menurut Imam Al-Jazari huruf yang masuk dalam kategori ini adalah huruf-huruf isti'la yang terdiri dari huruf خ, ص, ض, غ, ط, ق, ظ. Di antara ke-7 huruf ini yang paling kuat bacaan tafkhimnya adalah ط,ص, ض, ظ.
2. Huruf yang Selamanya Dibaca Tipis
Huruf yang mendapatkan hukum bacaan tarqiq adalah selain dari ketujuh huruf di atas beserta alif (ﺍ) , lam (ل) dan ra (ر). Huruf-huruf tarqiq berjumlah lebih banyak daripada huruf tafkhim.
3. Huruf yang Dapat Dibaca Tebal dan Tipis
Huruf-huruf yang dapat dibaca tebal atau tipis adalah huruf-huruf istifal, yakni alif (ﺍ) , lam (ل) dan ra (ر). Perubahaan hukum baca pada huruf istifal dipengaruhi oleh huruf dan harakat yang berada disekitar huruf tersebut.
ADVERTISEMENT
Adapun penjelasan mengenai huruf istifal sebagai berikut:
- Jika huruf yang terletak sebelum alif (ﺍ) adalah huruf-huruf isti'la, maka alif (ﺍ) dibaca tebal. Akan tetapi, jika huruf sebelum alif (ﺍ) adalah huruf istifal, maka hukum bacaannya menjadi tipis.
- Huruf lam (ل) akan dibaca tafkhim bila ia terletak pada lafadz jalalah yakni pada lafadz Allah (الله), dengan syarat huruf lam (ل) tersebut didahului tanda fathah ( ﹷ ) atau dhammah (و). Kemudian, huruf lam (ل) yang dibaca tarqiq adalah huruf lam (ل) yang terdapat pada huruf jalalah (الله) yang didahului oleh huruf yang berharakat kasrah.
- Huruf ra (ر) dapat dibaca tebal apabila berharakat fathah ( ﹷ ), fathatain, dammah (و), dan dhammatain. Kemudian, huruf ra (ر) yang dibaca tipis adalah huruf yang berharakat kasrah.
ADVERTISEMENT
(PHR)