Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Macam-Macam Hukum Bacaan Tajwid beserta Contohnya
14 Februari 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 24 Maret 2023 11:20 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hukum bacaan tajwid penting dipelajari umat Muslim agar bisa membaca Alquran dengan baik dan benar. Sebab, membaca Alquran tidak bisa sembarangan, tetapi harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Jika ketentuan-ketentuan dalam ilmu tajwid itu tidak diikuti, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahan dalam membaca Alquran. Akibatnya terjadi perubahan makna dari ayat-ayat yang dibaca. Lantas, apa hukum mempelajari ilmu tajwid?
Mengutip buku Ilmu Tajwid Lengkap oleh Samsul Amin, hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Namun, hukum membaca Alquran dengan memakai tajwid adalah fardhu ‘ain alias wajib bagi setiap individu. Sebagaimana perintah Allah dalam Alquran:
“Bacalah Alquran itu dengan tartil yaitu dengan memakai tajwidnya.” (QS. Al-Muzzammil 73:4)
Lalu, berapa macam-macam hukum tajwid? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut.
12 Hukum Tajwid Apa Saja?
Terdapat 12 hukum tajwid yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Berikut penjelasannya dirangkum dari Buku Pintar Al-Qur'an oleh Abu Nizhan:
ADVERTISEMENT
Hukum Nun Mati dan Tanwin
Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah , hukumnya terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Izhar
Izhar adalah membaca nun mati atau tanwin dengan jelas tanpa suara dengung atau disamarkan. Huruf-huruf izhar apa saja? Ada enam, yaitu alif (ﺍ), ha (ه), ain (ع), ghain (غ), kha (خ), dan ha (ﺡ).
Contoh hukum bacaan izhar terdapat pada potongan ayat berikut:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
salamun hiya hattaa matlaa il fajr.
2. Idgham
Secara bahasa, idgham artinya idkhal atau memasukkan. Sedangkan menurut istilah, idgham adalah menyamarkan atau meleburkan nun mati/tanwin dengan huruf idgham sehingga seolah menjadi satu huruf yang bertasydid.
Idgham terbagi menjadi dua macam, yakni hukum bacaan idgham bighunnah dan idgham bilagunnah. Idgham bigunnah berlaku jika nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ya (ي), nun (ن), mim (م), dan wau (و). Cara membacanya disertai suara dengung di hidung. Contoh:
ADVERTISEMENT
وَمَنْ يُشَاقِّ اللَّهَ
Liqoumiyyuuqinuuna.
Sedangkan, hukum bacaan idgham bilagunnah terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan lam dan ra. Cara membacanya dengan tidak disertai suara dengung. Contohnya pada surat Al Maidah ayat 48 berikut:
قًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ
Qal limā baina yadaihi.
3. Iqlab
Hukum bacaan ini dilakukan dengan cara mengubah atau mengganti nun mati menjadi mim disertai dengungan jika bertemu dengan huruf ba (ب). Contoh:
كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
Kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah.
4. Ikhfa
Ikhfa adalah menyamarkan nun mati/tanwin karena timbul suara dengungan jika bertemu dengan lima belas huruf berikut: shad (ص), zha (ظ), dzal (ذ), jim (ج), tsa (ث), kaf (ك), syin (ش), qaf (ق), sin (س), dal (د), tha (ط), za (ز), fa (ف), ta (ت), dan dhad (ض). Contoh:
ADVERTISEMENT
وَ مِنْ دُوْنِهِمَا جَنَّتٰنِ
Waming duwnihimaa jannataan.
Hukum Mim Mati
Hukum bacaan ini berlaku jika mim mati bertemu dengan huruf hijaiyyah dan terbagi atas tiga kelompok, yaitu:
1. Idgham Mutamatsilain/Idgham Mitslain
Hukum ini berlaku apabila mim mati bertemu dengan mim (م) dan dibaca menjadi satu seakan-akan menjadi mim bertasydid. Membacanya juga disertai dengungan, baik dalam satu kalimat maupun dua kalimat. Contoh:
إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ
Innahaa ‘alaihimmu’shadah
2. Ikhfa Syafawi
Apabila bertemu dengan huruf ba (ب), mim mati harus dibaca ikhfa, yaitu menyamarkannya dengan dengungan. Contoh:
سَلْهُمْ اَيُّهُمْ بِذٰلِكَ زَعِيْمٌۚ
Sal-hum ayyuhum bidzaalika za’im.
3. Izhar Syafawi
Hukum bacaan izhar syafawi terjadi Jika mim mati bertemu dengan huruf selain mim (م) dan ba (ب). Cara membacanya harus izhar alias jelas. Contoh:
ADVERTISEMENT
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
wa laa anntum ‘aabiduuna maa a’bud.
Hukum Mad
Terdiri dari alif (ﺍ), ya (ي), dan wau (و), huruf-huruf mad dibaca dengan cara memanjangkan suara. Hukum bacaan mad terbagi menjadi dua, yakni:
1. Mad Thabi’i
ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ
Allażī aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụf.
2. Mad Far’i
Mad far’i dibaca lebih panjang daripada mad thabi’i. Hukum ini disebabkan oleh hamzah dan sukun, lalu terbagi atas beberapa macam, antara lain mad wajib muttasil, mad jaiz munfasil, mad badal, mad silah kubra, mad arid lissukun, dan mad lin.
ADVERTISEMENT
Hukum Lam Mati
Hukum bacaan tajwid ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Alif Lam Qamariyah
Merupakan lam mati yang masuk ke isim dan dibaca secara izhar atau jelas. Hukum ini berlaku apabila huruf lam (ال) bertemu dengan 14 huruf hijaiyah, yaitu: ba (ب), jim (ج), ha (ح), kho (خ), ‘ain (ع), ghain (غ), fa (ف,) qof (ق), kaf (ك), mim (م), wauw (و), hamzah (ء), ha (ه), ya (ي). Contoh:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Alhamdulillahi rabbil'aalamiin.
2. Alif Lam Syamsiah
Tajwid alif lam syamsiah ini berlaku jika lam bertemu dengan huruf tha (ط), tsa (ث), shad (ص), ra (ر), ta (ت), ta (ت), dha (ض), dzal (ذ), nun (ن), dal (د), zai (ز), sin (س), zha (ظ), syin (ش), dan lam (ل). Cara membacanya harus idgham atau lebur. Contoh:
ADVERTISEMENT
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Ar-raḥmānir-raḥīm
3. Lam Fi’il
Merupakan lam mati yang terdapat pada lafadz fi’il, baik fi’il madhi, mudhari, dan amr. Jika lam mati bertemu dengan huruf lam dan ra, cara membacanya adalah idgham. Sedangkan, jika lam mati bertemu dengan huruf hijaiyah selain itu, cara membacanya adalah jelas.
(ADS)