Pengertian Tauhid Mulkiyah, Rububiyah, dan Uluhiyyah beserta Dalilnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
7 Januari 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berdoa. Foto: Adobe Stock
zoom-in-whitePerbesar
Berdoa. Foto: Adobe Stock
ADVERTISEMENT
Tauhid secara bahasa berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhiidan yang berarti menjadikannya satu. Dalam syariat Islam, tauhid adalah meyakini bahwa Allah SWT itu satu, tunggal, tidak terbagi menjadi beberapa bagian, dan bukan gabungan dari apa pun.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Pendidikan Agama Islam : Akidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas X oleh Drs.H. Thoyib Sah Saputra, bertauhid artinya meng-Esakan Allah SWT dalam segala perbuatan dan meyakini bahwa Dia sendirilah yang menciptakan, mengatur, serta menguasai alam semesta beserta isinya, ikhlas beribadah kepada-Nya, serta menetapkan nama dan sifat-Nya.
Safrida dan Dewi Andayani memberitahukan dalam buku Aqidah dan Etika Dalam Biologi bahwa tauhid terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu: tauhid mulikyah, rububiyah, dan uluhiyyah. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai ketiga tingkatan tauhid dalam ajaran Islam.

Tauhid Mulkiyah

Alam. Foto: Adobe Stock
Drs.H. Thoyib Sah Saputra menerangkan dalam buku Pendidikan Agama Islam : Akidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas X bahwa tauhid mulkiyah berarti mengimani Allah yang kekal sebagai Al-Malik (raja atau penguasa) di alam semesta. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
Artinya: “Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu'minun: 116).
Selain itu, tauhid mulkiyah juga berarti bahwa Allah sang Pelindung sekaligus yang menetapkan hukum. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surat Al A’raf ayat 196 yang berbunyi:
اِنَّ وَلِيِّ َۧ اللّٰهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتٰبَۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصّٰلِحِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an). Dia melindungi orang-orang saleh.” (QS. Al A’raf: 196).

Tauhid Rububiyah

Alam. Foto: Adobe Stock
Mengutip buku Khotbah Jumat dan ‘ID Pilihan; Disertai Hukum dan Adab-Adabnya oleh A. Zahri, tauhid rububiyah adalah mentauhidkan Allah dalam seluruh perbuatan-Nya, seperti menciptakan, memiliki, dan memelihara apa yang ada di alam semesta ini. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 21-22).

Tauhid Uluhiyyah

Sujud. Foto: Adobe Stock
Kembali mengutip buku Pendidikan Agama Islam : Akidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas X oleh Drs.H. Thoyib Sah Saputra, tauhid uluhiyyah berarti mentauhidkan Allah dalam beribadah. Artinya, seluruh makhluk yang diciptakan-Nya harus mengimani dan meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya tujuan dalam kehidupan mereka. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,” (QS. Al An’am: 162).
(NDA)