Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pengertian, Tujuan, dan Ciri-ciri Pantun Jenaka
21 November 2020 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 25 Mei 2022 12:28 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pantun terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah pantun jenaka. Sejatinya, pantun jenaka merupakan pantun lucu dan menarik.
Karya sastra ini memiliki tujuan tertentu, yakni menghibur pendengar, membangun keakraban, mencairkan suasana, dan memberi pesan moral.
Pantun jenaka memuat sindiran yang lekat dengan unsur komedi. Meski begitu, pantun ini tidak memiliki tendensi untuk melukai perasaan pendengarnya. Sebaliknya, pantun ini justru berupaya memberi kebahagiaan.
Nah, berikut adalah ciri-ciri pantun jenaka.
Memiliki 4 Baris
Pantun jenaka terdiri dari empat baris yang berisi kata-kata. Setiap barisnya memuat gagasan yang sama dan unsur komedi.
Memuat Sampiran dan Isi
Seperti pantun pada umumnya, pantun jenaka memuat sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat disebut isi.
ADVERTISEMENT
Setiap Baris Terdiri dari 8-12 Suku Kata
Setiap baris dalam pantun jenaka terdiri dari 8-12 kata. Baris tersebut memuat isi yang padat dan bermakna.
Berima a-b-a-b
Pantun jenaka memiliki rima yang kuat, yakni a-b-a-b. Rima sendiri adalah kesamaan bunyi yang ada dalam puisi.
(GTT)