Pengertian, Tujuan, dan Ciri-ciri Pantun Jenaka

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 November 2020 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis pantun. foto:Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis pantun. foto:Unsplash
ADVERTISEMENT
Pantun menjadi salah satu jenis karya sastra yang populer di Nusantara. Biasanya, pantun kerap ditemukan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, acara adat, hingga program hiburan.
ADVERTISEMENT
Pantun terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah pantun jenaka. Sejatinya, pantun jenaka merupakan pantun lucu dan menarik.
Karya sastra ini memiliki tujuan tertentu, yakni menghibur pendengar, membangun keakraban, mencairkan suasana, dan memberi pesan moral.
Pantun jenaka memuat sindiran yang lekat dengan unsur komedi. Meski begitu, pantun ini tidak memiliki tendensi untuk melukai perasaan pendengarnya. Sebaliknya, pantun ini justru berupaya memberi kebahagiaan.
Nah, berikut adalah ciri-ciri pantun jenaka.
Ilustrasi foto:Unsplash

Memiliki 4 Baris

Pantun jenaka terdiri dari empat baris yang berisi kata-kata. Setiap barisnya memuat gagasan yang sama dan unsur komedi.

Memuat Sampiran dan Isi

Seperti pantun pada umumnya, pantun jenaka memuat sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat disebut isi.
ADVERTISEMENT

Setiap Baris Terdiri dari 8-12 Suku Kata

Setiap baris dalam pantun jenaka terdiri dari 8-12 kata. Baris tersebut memuat isi yang padat dan bermakna.

Berima a-b-a-b

Pantun jenaka memiliki rima yang kuat, yakni a-b-a-b. Rima sendiri adalah kesamaan bunyi yang ada dalam puisi.
(GTT)