Pengertian, Unsur, dan Ciri Khas Teater Modern Seiring Perkembangan Zaman
Konten dari Pengguna
16 Februari 2023 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara umum, teater adalah bentuk pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukan di depan khalayak ramai. Teater di Indonesia terbagi menjadi dua macam, yakni teater tradisional dan teater modern.
ADVERTISEMENT
Ciri khas teater modern bisa dilihat dari penggunaan naskah dan cerita yang terpengaruh oleh budaya barat. Berbeda dengan seni teater tradisional yang cenderung tidak menggunakan naskah dan tema yang diangkat berupa sejarah, adat istiadat, atau ciri khas suatu daerah.
Pengertian Teater Modern
Dalam buku Seni Teater karya Alien Wariatunnisa dan Yulia Hendrilianti, teater modern adalah salah satu bentuk seni pertunjukan yang telah mendapatkan pengaruh dari teater Eropa atau yang lebih dikenal dengan sebutan teater Barat. Jenis teater ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1920-an.
ADVERTISEMENT
Bagi teater modern, naskah merupakan salah satu bagian terpenting. Para pemain harus berdialog sesuai dengan naskah yang telah ditulis. Berbeda dengan teater tradisional yang cenderung spontan dan tidak terpaku pada naskah.
Seni pertunjukan teater modern dipentaskan di dalam gedung serta diiringi musik-musik modern, seperti piano, biola, dan gitar. Cerita yang disajikan biasanya berbentuk kritik sosial.
Teater modern di Indonesia telah banyak melahirkan tokoh-tokoh terkenal, seperti Rustam Effendi, Sanusi Pane, WS Rendra, Putu Wijaya, Umar Salim, dan lainnya.
Ciri Khas Teater Modern
Mengutip buku Pendidikan Seni Budaya karya Yudhistira, teater modern di Indonesia memiliki lima ciri, yakni:
ADVERTISEMENT
Unsur-Unsur Teater
Teater memiliki 7 unsur di dalamnya yang berfungsi agar pertunjukan dapat berjalan dengan baik, yaitu:
1. Tema
Tema atau ide utama merupakan bagian penting dalam sebuah seni pertunjukan. Tema dapat diambil dari mana saja.
2. Plot atau Alur
Plot adalah jalan kisah dari sebuah cerita. Plot biasanya disusun dari pengenalan tokoh-tokoh, kemudian terjadi konflik dari yang sederhana menjadi kompleks, lalu akan muncul penyelesaian.
Tahap penyelesaian ini yang akan menentukan apakah jalan cerita akan berakhir menyedihkan atau menyenangkan, atau menyisakan teka-teki bagi penonton.
3. Penokohan
Penokohan dalam seni teater dipengaruhi oleh aspek psikologis (tinggi, pendek, kurus atau gendut), aspek sosiologi, dan aspek psikologis dari para pemainnya. Karakter yang dimunculkan dalam pertunjukan teater adalah sosok yang baik hati, keras kepala, sombong, rendah diri, ramah, pemarah, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
4. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh untuk merangkai jalannya kisah. Dialog juga berfungsi untuk mendukung karakter dari setiap tokoh.
5. Bahasa
Menentukan jenis bahasa yang digunakan menjadi hal penting dalam teater.
6. Ide dan Pesan
Ide dan pesan dalam pertunjukan harus dimasukkan oleh penulis dan diimplementasikan di atas panggung oleh seluruh pemain.
7. Setting
Setting adalah keadaan tempat dan suasana saat terjadinya suatu adegan di panggung. Setting dapat mencakup tata panggung dan tata lampu.
(PHR)