Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Wawancang Beserta Contohnya dalam Naskah Drama
2 Oktober 2022 11:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wawancang adalah dialog yang harus diucapkan tokoh cerita dalam sebuah drama . Unsur ini memegang peranan penting dalam jalannya sebuah cerita.
ADVERTISEMENT
Biasanya, wawancang berkaitan erat dengan kramagung yang menunjukkan perilaku, tindakan, serta perbuatan tokoh. Wawancang ditulis dengan huruf lepas, sedangkan kramagung ditulis dalam tanda kurung dan huruf miring.
Dialog wawancang disesuaikan dengan watak serta jalan cerita yang telah ditetapkan. Selain mendeskripsikan latar tempat, wawancang juga mendeskripsikan kemunculan tokoh cerita.
Selain wawancang, ada juga struktur drama lainnya yang penting untuk diperhatikan. Apa saja? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Struktur Drama
Sebelum memahami unsur-unsur drama, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian dari drama itu sendiri. Dikutip dari Buku Besar Bahasa Indonesia untuk SD, SMP, SMA karya Dr. Wahya (2017), drama adalah gabungan dari seni sastra dan seni lakon.
Di dalam drama terdapat cerita yang dinyatakan dalam dialog serta petunjuk panggung. Karya sastra ini mengutamakan perbuatan dan gerak yang merupakan inti hakikat dari setiap karangannya.
ADVERTISEMENT
Sama seperti karya sastra lain, drama juga memiliki struktur dan unsur pembentuknya. Secara garis besar, struktur drama terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
Dikutip dari buku Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA karya Diana Nababan (2008), contoh struktur drama dapat dinyatakan dalam dialog berikut ini:
Bebek Hitam: (tidak memedulikan). "Biar. Biar pesek tapi rajin, tidak seperti kalian. Pemalas semua."
Bebek Kuning: (berhenti menggoda). "Hei, Tam! Jangan menghina, ya!"
Bebek Hitam: "Siapa yang menghinda? Kan kalian yang mulai dulu!"(Terus memasukkan sayur-sayuran itu. Tidak mengacuhkan mereka).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa drama adalah karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog. Lazimnya, naskah drama dirancang untuk pementasan di panggung.
ADVERTISEMENT
Drama juga diartikan sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas. Naskah drama diperlukan dalam pementasan yang berisi dialog dan sikap pelaku.
Naskah drama merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan. Selain struktur, naskah drama juga memasukkan unsur intrinsik di dalamnya. Apa saja?
Unsur Instrinsik Drama
Naskah drama disampaikan dengan kalimat langsung dan diberi informasi mengenai latar, ekspresi, dan keterangan bagi pelaku. Dalam naskah drama tersebut termuat nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan panggung yang diperlukan.
Bahkan, kadang-kadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara. Mengutip buku Bidikan Jitu Luluas US/M SD/MI 2015, unsur intrinsik naskah drama terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
ADVERTISEMENT
(MSD)