Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penjelasan tentang Hadits Surga di Telapak Kaki Ibu
29 Mei 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ibu memiliki posisi yang sangat penting dalam sudut pandang Islam. Hal ini dapat dilihat dari hadits surga di telapak kaki ibu yang menegaskan bahwa derajat ibu tiga kali lebih utama dibanding ayah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku 99+ Hadits Shahih dan Dhaif tentang Wanita oleh Iffah Qanita Nailiya, ibu adalah orang yang merasakan beban penderitaan lebih besar dibanding ayah, seperti mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Untuk mengetahui makna lebih dalam dari hadits surga di telapak kaki ibu, simak penjelasan berikut ini.
Hadits Surga di Telapak Kaki Ibu
Disadur dari buku Ikhwan oleh Adelia Nurahma, diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Surga ada di bawah telapak kaki para ibu.”
Hadits surga berada di bawah telapak kaki ibu ini memiliki makna bahwa seseorang yang mengharapkan surga Allah Subhanahu Wa Ta'ala, harus memiliki rasa hormat dan bakti kepada ibu atau kedua orang tua.
ADVERTISEMENT
Dinukil dari buku Tanya Jawab Islam oleh PISS KTB TIM Dakwah Pesantren, maksud surga di bawah telapak kaki ibu adalah kata kiasan untuk menaati dan berbakti kepada ibu, mendahulukan kepentingannya.
Pada hakikatnya, para ibu yang beriman kelak akan ditempatkan di posisi tertinggi di surga bersama dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan setiap makhluk berada di bawah derajat tersebut.
Tingginya kedudukan seorang ibu bahkan melebihi ayah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
“Ibumu, ibumu, ibu lalu ayahmu.” (HR. Bukhari Muslim).
Dikutip dari NU online, ada beberapa ulama menyebut bahwa redaksi hadits surga di bawah telapak kaki ibu (l-jannatu tahta aqdam al-ummahaat) merupakan riwayat hadits yang lemah bahkan palsu. Ibnu ‘Adi dalam konteks ini hanya sedang mendata berbagai riwayat yang bersumber dari para perawi yang dikenal lemah atau bermasalah.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya usai mengutip riwayat di atas, dinyatakan bahwa riwayat tersebut bersumber dari sosok Musa bin Muhammad al-Maqdisi yang dilabeli sebagai seorang munkir al-hadits. Istilah munkir al-hadits diberikan untuk perawi yang riwayat-riwayat haditsnya banyak menyelisihi riwayat hadits dari orang-orang yang kuat hafalannya.
Cara Meraih Surga di Telapak Kaki Ibu
Ada beberapa cara yang bisa dijadikan pijakan dalam meraih surga di telapak kaki ibu, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(ECI)