Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penyakit Lesi Otak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
21 Maret 2023 11:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Lesi otak adalah area jaringan otak yang menunjukkan kerusakan akibat cedera atau penyakit. Kondisi ini dapat dideteksi dengan cara melakukan pemindaian diagnostik.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs My Cleveland Clinic, lesi otak bisa sembuh dengan sendirinya dan dapat pula diobati. Umumnya, kerusakan tersebut dapat terjadi karena kondisi medis tertentu seperti stroke, gegar otak, dan lain-lain.
Lesi otak dapat mengganggu cara kerja otak dan menyebabkan berbagai gejala seperti kelemahan, gangguan panca indra, dan kebingungan. Tingkat keparahannya pun berbeda pada tiap-tiap pasien.
Selain itu, lesi otak juga bisa mengganggu komunikasi di area otak yang terkena. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan tentang lesi otak dalam artikel berikut ini.
Penyakit Lesi Otak
Gejala lesi otak bisa bervariasi, tergantung pada lokasinya. Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan lesi otak, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Jika Anda mengalami kondisi tersebut, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa melakukan pemeriksaan neurologis untuk mengetahui diagnosis pastinya.
Nantinya, pihak medis akan menguji kekuatan otot di anggota tubuh Anda, memeriksa refleks, dan menguji apakah indera bisa bekerja dengan baik atau tidak. Jika pemeriksaan neurologis tidak menghasilkan diagnosis, dokter akan merekomendasikan pengujian lanjutan.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Mayoclinic, beberapa jenis pemindaian yang bisa dilakukan yaitu Computed Tomography (CT) Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI) Scan, dan Positron Emission Tomography (PET) Scan.
Beberapa kondisi yang menyebabkan lesi otak seperti gegar otak ringan dapat hilang dengan sendirinya. Jika lesi tidak parah, maka pasien tidak membutuhkan perawatan khusus.
Pasien akan diminta untuk istirahat penuh dan mengurangi aktivitas yang berat. Ini dapat memulihkan kondisi seperti semula dan menghilangkan lesi otak secara perlahan.
Jika lesi otak disebabkan oleh infeksi, maka dianjurkan untuk diobati dengan antibiotik dan perawatan suportif lainnya. Sedangkan tumor yang muncul akibat lesi otak bisa dihilangkan dengan operasi.
Namun sayangnya, ada jenis lesi otak yang tidak bisa diobati. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan yang parah seperti alzheimer dan lain-lain. Beberapa hal yang bisa membantu Anda terhindar dari lesi otak antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(MSD)