Penyebab Benjolan di Kepala Bayi Baru Lahir serta Cara Mengobatinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
4 Mei 2022 9:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Benjolan di Kepala Bayi Baru Lahir. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Benjolan di Kepala Bayi Baru Lahir. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sejak melahirkan, keselamatan dan keamanan bayi adalah prioritas utama bagi setiap ibu. Namun, terkadang ada saja persoalan tak terduga, misalnya saat menemukan benjolan di kepala bayi.
ADVERTISEMENT
Kepala bayi yang masih lunak memungkinkan berubah bentuk selama persalinan supaya bisa melewati jalan lahir dengan lancar. Oleh karenanya, bentuk setiap kepala bayi yang lahir secara persalinan normal bisa berbeda-beda.
Mengutip dari laman Birth Injury Guide, memar, bengkak atau benjol di kepala bayi kerap kali terjadi setelah persalinan terutama jika forsep atau ekstraksi vakum diperlukan. Benjol di kepala bayi juga akan sering terlihat seiring dengan pertumbuhannya yang disebabkan banyak hal. Lantas, apa saja penyebabnya?
Ilustrasi Benjolan di Kepala Bayi Baru Lahir. Foto: freepik.com

Penyebab Benjolan di Kepala Bayi

Melansir dari laman Birth Injury Guide dan Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab benjolan di kepala bayi serta cara mengatasinya.

1. Caput Succedaneum

Caput Succedaneum merupakan pembengkakan atau edema pada kulit kepala bayi yang muncul sebagai benjol di kepala setelah dilahirkan. Pembengkakan ini terjadi di bawah kulit kepala bayi dan tidak berbahaya.
ADVERTISEMENT
Walau tidak menunjukkan kerusakan pada otak atau tulang tengkorak tetapi dapat menyebabkan masalah lain, seperti penyakit kuning.
Pembengkakan memungkinkan terjadi di satu sisi atau meluas ke garis tengah kulit kepala. Orang tua tidak perlu cemas karena Caput Succedaneum akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

2. Folikulitis

Folikulitis adalah kondisi di mana folikel rambut meradang, umumnya karena infeksi. Kondisi ini menyebabkan benjolan berisi nanah yang menyerupai jerawat dan dapat membesar.
Gejala Folikulitis di antaranya adalah kemerahan, gatal, terasa sakit, dan kepala putih di atas benjolan. Salah satu pemicu folikulitis seperti menghabiskan waktu di bak mandi air panas.
Cara mengatasnya bisa mengompresnya dengan air hangat untuk meredakan rasa sakit sekaligus mendorong keluarnya nanah. Selain itu, juga bisa mengoleskan bahan alami seperti gel lidah buaya atau madu untuk mengatasi benjol akibat Folikulitis di kepala bayi.
ADVERTISEMENT

3. Cystic Hygromas

Cystic Hygromas merupakan pertumbuhan abnormal yang biasanya muncul di leher atau kepala bayi. Benjolan ini berupa kantung berisi cairan yang disebabkan oleh penyumbatan pada sistem limfatik. Cystic Hygromas dapat muncul karena kelainan genetik atau faktor lingkungan.
Cara mengobatinya adalah dengan pembedahan atau operasi agar seluruh benjolan hilang. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin tidak bisa menghilangkan Cystic Hygromas yang berukuran besar karena dapat beresiko merusak jaringan otak. Baca Juga: 7 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diketahui

4. Cedera

Penyebab benjol di kepala bayi selanjutnya yakni cedera yang dapat terjadi karena kepala bayi terbentur suatu benda. Hal ini bisa terjadi karena bayi belum bisa mengontrol gerakan kepalanya seperti orang dewasa lantaran otot leher bayi belum berkembang dengan penuh.
ADVERTISEMENT
Proses berguling, berjalan, duduk juga bisa menyebabkan bayi mengalami cedera. Menurut Harvard Medical School, 90% benjol di kepala bayi dianggap ringan dan biasanya hanya memerlukan pengobatan di rumah.
Apabila benjolan yang diakibatkan cukup besar dan bengkak, boleh dikompres dengan air dingin untuk menyempitkan pembuluh darah pada kulit.
(EAR)