Konten dari Pengguna

Penyumbatan Saluran Empedu Pada Organ Hati Sebabkan Kolesistitis, Ini Alasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Agustus 2021 9:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sakit Perut. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sakit Perut. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Penyumbatan saluran empedu pada organ hati dapat menimbulkan penyakit kolesistitis. Penyumbatan tersebut dapat memicu timbulnya peradangan akut atau kronis pada vesika felea.
ADVERTISEMENT
Mengutip Diktat Gastroenterohepatologi (2020), kolesistitis adalah radang kandung empedu yang disebabkan reaksi peradangan akut pada dinding kandung empedu. Penyakit ini biasanya disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam.
Klasifikasi kolesistitis dapat berupa akut dan kronis. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengobatinya? Berikut ulasan lengkap tentang kolesistitis yang bisa Anda simak.

Penyebab Kolesistitis

Ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu timbulnya serangan kolesistitis. Namun, 90% penyebab utamanya adalah batu empedu. Hal ini dapat terjadi ketika ada penyumbatan pada saluran empedu.
Ilustrasi anak sakit perut. Foto: Shutterstock
Penyumbatan terletak di duktus sistikus yang menyebabkan stasis cairan empedu (cairan empedu tersumbat). Berdasarkan data, sebagian kecil kasus juga timbul tanpa adanya batu empedu (kolesistitis akut akalkulus).
Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti kepekatan cairan empedu, kolesterol, lisolesitin, dan prostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu diikuti oleh reaksi inflamasi dan supurasi.
ADVERTISEMENT

Gejala Kolesistitis

Mengutip buku Keperawatan Medikal Bedah oleh Brunner & Suddart, kandung empedu menjadi tempat infeksi akut yang menyebabkan nyeri, nyeri tekan, dan kekakuan abdomen kanan atas. Kolesistitis berkaitan juga dengan rasa mual dan muntah.
Kebanyakan pasien dengan kolesistitis akut mengalami kolesistitis kalkulosa seperti batu empedu yang menyumbat aliran empedu. Kolesistitis kalkulosa menggambarkan inflamasi kandung empedu dimana tidak terjadi obstruksi oleh batu empedu.
Kondisi ini terjadi setelah prosedur pembedahan mayor, trauma berat, atau luka bakar.
Ilustrasi operasi kolesistektomi. Foto: Foto: Pixabay

Pengobatan Kolesistitis

Penanganan kolesistitis dilakukan di bawah pantauan dokter secara langsung. Tindakan yang diambil biasanya berupa anjuran puasa sementara waktu, penerapan pola makan rendah lemak, pemberian cairan infus, penggunaan obat-obatan, dan operasi kolesistektomi.
Operasi kolesistektomi dilakukan untuk mengangkat kantong empedu, guna mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan mencegah kambuhnya kolesistitis.
ADVERTISEMENT
Ada 2 metode kolesistektomi yang bisa dilakukan, yaitu:
(MSD)