Perbedaan 3D dan 4D dalam Pemeriksaan USG Kehamilan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 Januari 2023 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi usg bayi 10 minggu. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi usg bayi 10 minggu. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era modern ini, ibu hamil bisa memeriksakan kondisi kehamilannya dengan USG 3D dan 4D. Kedua USG tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
USG (ultrasonografi) merupakan teknik diagnosis pencitraan struktur internal organ atau jaringan tubuh manusia yang dilakukan dalat engan bernama tranducer. Dalam ranah medis, USG digunakan untuk memeriksa kondisi otak bayi, leher, jantung, dan pembuluh darahnya.
Selain itu, USG juga dapat menganalisis kondisi efusi, pleura, organ abdomen, sistem musculoskeletal, serta obsetri janin. Gambar USG diperoleh dengan cara mengirimkan gelombang suara ultra berfrekuensi tinggi oleh probe ke organ tubuh ibu hamil.
Kualitas gambar USG ditentukan berdasarkan jenis dimensinya. Apa perbedaan 3D dan 4D dalam pemeriksaan USG? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Perbedaan 3D dan 4D dalam Pemeriksaan USG

Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
Perbedaan 3D dan 4D dalam pemeriksaan USG terletak pada tampilannya. Dijelaskan dalam buku Asuhan Kehamilan karya Diki Retno, dkk., USG 4D adalah hasil penyempurnaan dari USG 3D.
ADVERTISEMENT
Dalam USG 4D, pemeriksaannya menggunakan empat dimensi, yakni lebar, panjang, kedalaman, dan gerak (dimensi waktu). Sehingga, hasil yang diperlihatkan dalam pemeriksaan ini lebih detail dan akurat.
Gambar yang diambil pada USG 4D adalah gambar dinamis. Melalui gambar tersebut, pasien dapat melihat dengan jelas gerak janinnya dan membayangkan keadaan janin di dalam rahimnya.
Berbeda dengan USG 4D, USG 3D hanya menggunakan dimensi panjang, lebar, dan kedalaman. Meski begitu, gambar janin yang dihasilkan USG ini cukup mirip dengan aslinya.
Permukaan janin dapat dilihat dengan jelas dalam USG 3D. Ini dapat terjadi karena gambarnya diputar sesuai dengan posisi janin yang ada di dalam rahim. Hasil USG 3D dapat direkam dan hasilnya dapat disimpan ke dalam CD.
ADVERTISEMENT

Kelainan Janin yang Dapat Dideteksi dengan USG

Ilustrasi hamil melakukan USG 4 dimensi Foto: Shutter Stock
Kelainan janin yang dapat dideteksi dengan USG antara lain janin yang tidak berkembang, tidak ada denyut jantung, kehamilan yang terjadi di luar kandungan, adanya mola (hamil anggur), dan perdarahan di balik calon ari-ari.
Dalam ranah medis, pemeriksaan kehamilan dengan USG dibagi dalam tiga tahapan. Mengutip Buku Pintar Ibu dan Bayi karya Nia Nurdiansyah (2011), pemeriksaan pada trimester pertama bertujuan melihat berbagai kemungkinan yang akan menyebabkan keguguran.
Pemeriksaan tersebut juga berguna untuk mengetahui apakah bayi memiliki kelainan pada bentuk kepalanya atau tidak. Kemudian pada trimester kedua, USG dilakukan untuk melihat apakah bentuk jantung janin dan sistem sarafnya berkembang normal atau tidak.
ADVERTISEMENT
Kelainan lain seperti hydrocephalus juga dapat dideteksi pada USG trimester kedua. Sementara pada trimester ketiga, USG dilakukan untuk pemeriksaan yang berhubungan dengan persalinan.
Dokter kandungan akan memeriksakan kondisi Anda dan memastikan tali pusar menempel dengan keadaan baik pada plasenta. Selanjutnya, dokter akan memutuskan jenis persalinan apa yang sesuai dengan kehamilan Anda.
(MSD)