Konten dari Pengguna

Perbedaan Arti Syafahullah, Syafahallah, Syafakillah, dan Syafakallah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Maret 2021 17:45 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 18 Mei 2022 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi arti kata Syafakallah. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi arti kata Syafakallah. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika menjenguk orang sakit, kerap kali mendengar seseorang mengucapkan syafakallah, syafakillah, syafahullah, syafahallah. Bahkan, tak bisa dimungkiri kosa kata bahasa Arab tersebut semakin hari banyak ditemukan dalam percakapan sehari-hari, khususnya di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, kata syafakallah dan syafakillah maupun yang lainnya merupakan sebuah doa yang ditujukan kepada orang yang sedang sakit agar diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.
Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa menjelaskan, kata syafakallah tercantum dalam hadis sahih dan doa Nabi Muhammad SAW.
Doa tersebut dilantunkan oleh Rasulullah ketika menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqadh yang tengah terbaring sakit. Adapun bunyi dari doa tersebut yaitu sebagai berikut:
Allahumma rabban naas mudzhibal ba'si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa'an laa yughaadiru saqoman
Artinya: "Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi." (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, terdapat aturan penggunaan kata Syafakillah dan Syafakallah dalam bahasa Arab agar sesuai dengan arti dan tujuan ucapan tersebut. Lantas apa arti dari Syafillah dan Syafakallah?

Apa Arti Dari Syafakilllah dan Syafakallah

Ilustrasi arti kata Syafakallah. Foto: Pixabay.
Kata Syafakillah maupun Syafakallah merupakan ucapan sehari-hari yang mengandung makna baik. Syafakillah dan Syafakallah mungkin lebih familiar didengar oleh umat Muslim. Kedua kata ini memang kerap digunakan oleh masyarakat di media sosial.
Dua kata tersebut memiliki arti dan tujuan penggunaan yang berbeda. Yang membedakan keduanya adalah kepada siapa ucapan ini ditujukan.
Kata Syafakillah (شفاك الله) memiliki arti Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadamu (perempuan)". Jadi kata Syafakillah digunakan untuk mendoakan kesembuhan seorang perempuan secara langsung.
Contohnya, jika mengetahui teman perempuan yang sakit lewat media sosial seseorang bisa mengucapkan Syafakillah untuk mendoakan teman tersebut. Selain mengucapkan kata tersebut, umat Muslim juga bisa berdoa menggunakan doa berikut:
ADVERTISEMENT
Syafakillah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba'dahu saqaman
Artinya: "Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya."
Sedangkan kata Syafakallah (شفاك الله) dalam bahasa Arab artinya “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadamu (laki-laki). Kata ini bisa digunakan untuk mendoakan kesembuhan seseorang teman yang berjenis kelamin laki-laki.
Adapun doa yang bisa dibaca ketika menjenguk teman laki-laki yang sedang sakit sama seperti doa saat menjenguk teman perempuan. Doa tersebut mengandung harapan agar tidak akan ada sakit atau penyakit yang datang kembali setelah kesembuhannya.

Apa Perbedaan dari Syafakillah, Syafakallah, Syafahallah dan Syafahullah?

Ilustrasi arti kata Syafakallah. Foto: Unsplash.
Perbedaan dari keempat kosakata arab Syafakillah, Syafakallah, Syafahallah, dan Syafahullah ada pada objek yang dituju. Kata syafakillah dan Syafakallah bisa diucapkan langsung kepada orang yang sedang sakit baik untuk laki-laki maupun perempuan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kata Syafahallah dan Syafahullah merupakan ucapan doa yang ditujukan untuk orang ketiga atau ketika posisi kita sedang berjauhan dengan orang sakit tersebut. Sehingga tidak bisa mengucapkan secara langsung.
Misalnya, ada seseorang anak yang tinggal berjauhan dengan orang tuanya. Kemudian, pada suatu hari sang ibu mengabarkan bahwa ada saudaranya yang sedang jatuh sakit.
Maka, kata yang tepat untuk diucapkan oleh anak tersebut ialah Syafahallah atau Syafahullah. Penggunaan kedua kata ini juga berbeda berdasarkan jenis kelamin orang yang sedang sakit.
Syafahullah artinya "Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (lelaki).” Jadi, Syafahullah merupakan ucapan doa untuk kesembuhan orang sakit yang berjenis kelamin laki-laki saat sedang berjauhan dan tidak bisa mengucapkan secara langsung.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Syafahallah memiliki arti "Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (perempuan)." Sama seperti Syafahullah, kata Syafahallah tidak diucapkan secara langsung kepada orang yang sakit. Bedanya, Syafahallah diucapkan apabila orang sakit tersebut berjenis kelamin perempuan.

Ucapan Syafakallah Untuk Siapa?

Ilustrasi arti kata Syafakallah. Foto: Pixabay.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kata Syafakallah merupakan bentuk tunggal yang ditujukan untuk orang sakit dengan jenis kelamin laki-laki. Jadi ucapan syafakallah bisa ditujukan untuk saudara Muslim yang berjenis kelamin laki-laki, seperti ayah, paman, dan teman laki-laki.
Cara menjawab ucapan dari Syafakallah dan Syafakillah maupun yang lainnya juga cukup sederhana, yaitu dengan mengucapkan Amiin. Selain itu, kamu juga bisa membalas ucapan tersebut dengan menggunakan kata Jazakallah Khairan Katsiraa yang artinya “Semoga Allah membalas Anda dengan banyak kebaikan”.
ADVERTISEMENT

Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

Ilustrasi Keutamaan Menjenguk Orang Sakit. Foto: pixabay.com
Menjenguk orang yang sakit adalah suatu hal yang bisa menghasilkan pahala. Bahkan menjenguk umat Muslim yang sedang sakit merupakan salah satu adab yang diajarkan dalam agama Islam.
Hal tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam, yaitu jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, jika ia bersin dan mengucapkan: Alhamdulillah maka doakanlah ia dengan Yarhamukallah (artinya = mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadamu), jika ia sakit maka jenguklah, dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim, no. 2162).
Mengingat betapa pentingnya amalan tersebut, ada beberapa keutamaan yang terkandung di dalamnya. Berikut keutamaan menjenguk orang sakit dalam Islam dikutip dari buku Keutamaan Menjenguk Orang Sakit dan Tata Cara Mengurus Jenazah oleh Husnan M. Thaib:
ADVERTISEMENT

1. Dapat memperoleh doa dari malaikat

Dalam beberapa riwayat hadis orang yang mau menjenguk saudaranya yang sedang sakit malaikat akan memohon ampunan kepada Allah untuk dirinya. Salah satu hadis yang menjelaskan hal tersebut berbunyi:
Rasululllah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mendatangi saudara Muslimnya yang sakit untuk menjenguknya, ia akan berjalan di atas kebun surga. Apabila ia duduk, rahmat Allah akan menyelimutinya. Bila waktu itu pagi hari, 70.000 malaikat akan bersholawat kepadanya hingga sore hari. Apabila itu sore hari, 70.000 malaikat akan bersholawat kepadanya hingga pagi hari.” (HR. Imam Ahmad dan Thabrani)

2. Jaminan kebaikan Allah

Keutamaan ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“5 Perkara yang barangsiapa melakukan salah satu darinya akan mendapat jaminan kebaikan dari Allah, yakni “Bila engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, bila ia mengundangmu maka hadirilah, bila ia meminta nasihat maka nasihatilah, bila ia bersin dan memuji Allah (mengucap: alhamdulillah) maka jawablah (dengan mengucapkan: yarhamukallah), bila ia sakit maka jenguklah, dan bila ia meninggal dunia maka antarkanlah (jenazahnya hingga makam).” (HR. Muslim, no. 2162).”
ADVERTISEMENT

3. Mengingatkan pada Akhirat

Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kunjungilah orang yang sakit dan ikutilah jenazah, (hal tersebut) mengingatkan kalian dari akhirat.” (HR. Ahmad no. 11209)
Pada saat kita menjenguk orang sakit bisa juga menjadi pengingat umat Muslim akan akhirat. Dengan ini seorang Muslim akan sadar tentang segala dosa yang sudah diperbuat dan menjadi takut pada Allah atas semua kesalahan yang sudah dilakukan.
(ADS &IPT)