Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli yang Penting Dipahami Ibu Hamil
6 Juni 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Munculnya kontraksi menjadi salah satu tanda ibu hamil akan segera melahirkan. Karena itu, setiap calon ibu sebaiknya memahami perbedaan kontraksi palsu dan asli agar tahu kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan kehamilannya ke dokter.
ADVERTISEMENT
Mengutip National Library of Medicine, kontraksi palsu atau disebut juga dengan Braxton Hicks adalah cara tubuh mempersiapkan persalinan yang sebenarnya. Namun, kontraksi ini tidak menandakan bahwa proses persalinan akan dimulai.
Sama seperti kontraksi asli, kontraksi palsu juga menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman yang datang dan pergi. Karena itu, banyak yang terkecoh dengan Braxton Hicks dan mengiranya sebagai kontraksi asli. Lalu, bagaimana cara membedakan keduanya?
Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli
Kontraksi palsu biasanya dialami ibu hamil sebelum kontraksi asli terjadi. Ini merupakan kondisi normal yang mulai dirasakan sejak trimester kedua dan ketiga. Ada beberapa perbedaan kontraksi palsu dan asli yang dapat dikenali, di antaranya:
1. Waktu Terjadinya Kontraksi
Kontraksi palsu merupakan kondisi saat otot rahim berelaksasi. Sebagaimana kontraksi asli, kontraksi palsu dapat menipiskan serviks. Namun, menipisnya serviks karena kontraksi palsu tidak sampai menyebabkan persalinan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Healthline, kontraksi palsu biasanya dimulai pada trimester ketiga kehamilan. Kontraksi ini sering terjadi pada sore atau malam hari, terutama setelah ibu hamil menjalani hari yang aktif.
Sementara, kontraksi asli terjadi ketika tubuh melepaskan hormon oksitosin yang merangsang rahim untuk berkontraksi. Kontraksi asli terjadi ketika usia kehamilan sudah cukup bulan, yaitu sekitar minggu ke-40 kehamilan. Kontraksi asli yang terjadi sebelum minggu ke-37 umumnya diklasifikasikan sebagai persalinan prematur.
2. Durasi Kontraksi
Kontraksi palsu umumnya berlangsung sekitar 20 detik dan langsung menghilang. Lain halnya dengan kontraksi asli yang semula berlangsung sekitar 30-60 detik lalu meningkat hingga 75 detik menjelang persalinan.
3. Intensitas
Kontraksi palsu umumnya tidak berlangsung terus-menerus. Dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, rasa sakit yang ditimbulkan bervariasi, dari lemah hingga kuat atau sebaliknya. Rasa sakit tersebut bisa hilang jika ibu hamil berjalan atau mengubah posisi tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara rasa sakit akibat kontraksi asli akan menjadi lebih kuat dan lebih intens ketika sudah mendekati waktu persalinan. Berjalan atau mengubah posisi tubuh tidak dapat mengurangi rasa sakit tersebut.
Berbeda dengan kontraksi palsu yang rasa sakitnya bisa hilang dalam waktu lama, kontraksi asli terjadi dalam selang waktu yang singkat, misalnya setiap lima menit sekali. Waktu di antara keduanya akan semakin pendek menjelang persalinan.
4. Sensasi yang Dirasakan
Saat kontraksi palsu terjadi, ibu hamil akan merasakan mulas dan perutnya akan terasa mengencang. Namun, rasa mulas itu tidak disertai dengan nyeri di bagian atas rahim.
Sementara itu, terjadinya kontraksi ditandai dengan munculnya rasa mulas disertai nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah. Ketika kontraksi asli terjadi, bagian atas rahim akan mengencang guna mendorong janin ke bawah sebagai persiapan untuk melahirkan.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Manfaat Kontraksi Palsu untuk Ibu Hamil
(ADS)