Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Malam Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar
15 Maret 2024 8:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar penting dipahami setiap Muslim. Sebab, kedua malam tersebut menjadi momen yang sangat dinantikan karena memiliki banyak keutamaan.
ADVERTISEMENT
Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Ramadan. Pada bulan yang mulia ini, Allah SWT menurunkan Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia dalam dua malam yang berbeda.
Lantas, apa perbedaan malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar?
Perbedaan Malam Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar
Para ulama berpendapat bahwa Al-Quran diturunkan dua kali dengan cara yang berbeda, yakni diturunkan secara keseluruhan (Lailatul Qadar ) dan secara bertahap (Nuzulul Quran).
Allah SWT terlebih dahulu menurunkan Al-Quran secara menyeluruh kelangit dunia, lalu dikumpulkan menjadi satu di Baitul Izzah. Proses turunnya Al-Quran secara keseluruhan ini terjadi di malam Lailatul Qadar.
Selanjutnya, malaikat Jibril menurunkannya kepada para nabi dan rasul secara bertahap. Ayat demi ayat suci diturunkan di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun.
ADVERTISEMENT
Adapun Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya saat berada di Gua Hira pada 610 M. Saat itu, Jibril datang dan menyampaikan firman-firman Allah berupa Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Selain proses atau tahapannya, malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar juga dibedakan berdasarkan waktunya. Para ulama meyakini Nuzulul Quran terjadi pada tanggal 17 Ramadan. Hal ini disandarkan pada firman Allah SWT dalam Surat Al Anfal ayat 41.
“ … Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Menurut tafsir ulama, Hari Furqan adalah hari turunnya Al-Quran, sedangkan hari bertemunya dua pasukan ditafsirkan sebagai Perang Badr. Sebagaimana diketahui, Perang Badr terjadi pada bulan Ramadan, tepatnya tanggal 17.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan. Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhori, Rasulullah SAW meminta umat Islam mencarinya di antara malam-malam ganjil.
“Carilah lailatul qadr pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.”
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Dikutip dari buku Misteri Bulan Ramadan oleh Yusuf Burhanudin, orang-orang yang beribadah pada malam tersebut akan mendapatkan pahala berlipat ganda yang nilainya lebih dari seribu bulan. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan derajat yang tinggi dan mulia di sisi Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Pada malam tersebut, pintu-pintu langit terbuka, dan Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang bertaubat serta mengabulkan hajat-hajat mereka.
(GLW)