Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Masjid Al Aqsa dan Dome of Rock di Yerusalem
23 Oktober 2023 15:52 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Al Aqsa dan Dome of Rock merupakan bangunan yang memiliki nilai sejarah dan makna religius bagi umat Muslim . Sama-sama terletak di Yerusalem, masih terdapat sejumlah orang yang belum mengetahui perbedaan Masjid Al Aqsa dan Dome of Rock.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Khan Academy, Dome of Rock adalah salah satu bangunan paling awal yang masih ada sejak masa kejayaan Islam. Bangunan ini terletak di atas Haram al-Sharif, titik tertinggi di Yerusalem lama.
Banyak orang salah mengira bangunan tersebut adalah Masjid Al-Aqsa. Padahal, keduanya merupakan dua bangunan yang berbeda meski berada dalam satu kompleks. Apa saja perbedaan Masjid Al Aqsa dan Dome of Rock?
Perbedaan Masjid Al Aqsa dan Dome of Rock
Ada banyak perbedaan Masjid Al Aqsa dan Dome of Rock yang bisa dilihat dari berbagai aspek, terutama dari sejarah pembangunannya. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan dari masing-masing bangunan tersebut dalam uraian berikut.
Masjid Al Aqsa
ADVERTISEMENT
Masjid Al Aqsa memiliki nilai religius yang mendalam bagi kaum Muslimin di seluruh dunia. Umat Muslim bahkan menganggap situs ini sebagai tempat tersuci ketiga dalam Islam setelah Makkah dan Madinah.
Bukan tanpa alasan, mengutip buku Sejarah & Keutamaan Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds oleh Mahdy Saied Rezk Karisem, Masjid Al Aqsa merupakan masjid kedua di muka bumi setelah Masjidil Haram di Makkah.
Tidak hanya itu, Masjid Al Aqsa juga menjadi kiblat pertama bagi umat Muslim dalam sholat mereka. Sebelum hijrah, Rasulullah SAW dan para sahabat mengerjakan sholat dengan menghadap ke arah Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis.
Dalam kitab-kitab tafsir seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan Al-Qurthubi, disebutkan bahwa yang pertama kali membangun Masjid Al Aqsa adalah para malaikat. Merekalah yang menggariskan dan menentukan tempatnya.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut pendapat shahih dari jumhur ulama, orang pertama yang membangun Masjid Al Aqsa adalah Nabi Adam AS. Beliau membangun masjid ini berdasarkan wahyu dari Allah, mulai dari tempat hingga panjang dan luasnya.
Kemudian, Nabi Ibrahim datang untuk merenovasi dan meninggikan bangunan tersebut seperti yang dilakukannya terhadap Ka'bah di Makkah. Setelah itu, Masjid Al Aqsa mengalami pemugaran dan perbaikan oleh Nabi Yaqub dan Nabi Sulaiman.
Pada tahun 586 SM, Masjid Al Aqsa sempat dirobohkan oleh Nebukadnezar dari Babilonia. Peristiwa ini menyebabkan masjid tersebut cukup lama terabaikan dalam keadaan runtuh. Bahkan, bangsa Persia, Yunani, dan Romawi pernah membangun rumah ibadah, patung, dan berhala di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Masjid Al Aqsa mulai dibangun kembali oleh Umar bin Khattab setelah ia berhasil membebaskan Baitul Maqdis pada tahun 15 H (636 M).
Beberapa khalifah dari berbagai daulah Islam dan para penguasa kota Baitul Maqdis juga turut andil dalam renovasi Masjid Al Aqsa. Berkat itu kompleks masjid ini semakin luas, kokoh, dan indah. Bangunan Masjid Al Aqsa sendiri dapat dikenali dengan jubahnya yang berwarna biru keabuan.
Sejatinya, Masjid Al-Aqsa Al-Mubarak adalah sebutan untuk setiap bagian yang ada di dalam tembok pagar Masjid Al Aqsa. Maksudnya, Masjid Al Aqsa meliputi seluruh area yang berada di kompleks tersebut. Ada beberapa bangunan yang didirikan di dalamnya, salah satunya yaitu Masjid Kubah Ash-Shakhrah atau Dom of the Rock.
ADVERTISEMENT
Dome of Rock
Dome of Rock dikenal dengan bentuknya yang indah dengan kubah berwarna emas. Bangunan ini berada di kompleks Masjid Al-Aqsa, tepatnya di bagian tengah area tersebut.
Dikutip dari buku Selayang Pandang Dinasti Umayyah tulisan Rizem Aizid, Dome of Rock dibangun secara bertahap masa pemerintahan Khalifah Umayah Abdul Malik bin Marwan pada tahun 72 H. Setelah satu bagian bangunan ini rampung didirikan, Abdul Malik digantikan anaknya untuk menyempurnakan sisanya.
Kemudian, di era pemerintahan Ottoman, Dome of Rock direnovasi dengan menambah emas pada bagian kubah. Karena itu, hingga sekarang Dome of Rock dikenal dengan kubah emasnya.
Sekarang, bangunan tersebut menjadi tempat sholat bagi jamaah perempuan. Diameter kubahnya mencapai 20 meter dan tingginya 10 meter. Sementara ketinggiannya dari tanah yaitu sekitar 30 meter.
ADVERTISEMENT
Selain Dome of Rock, terdapat sejumlah masjid lain di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, seperti Masjid Mawarni, Masjid Buraq, dan Masjid Qibli. Situs-situs tersebut memiliki sejarah dan filosofinya masing-masing.
(ADS)