Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Patung Deformatif, Imitatif, dan Non Figuratif
26 Juli 2021 16:31 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 23 Februari 2023 18:22 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Patung dapat dibuat dengan metode subtraktif atau metode adiktif. Metode subtraktif adalah membuat patung dengan cara mengurangi bahan, seperti memotong atau memahat. Media yang digunakan di antaranya semen cor, batu-batuan, kayu, dan media keras lainnya.
Sedangkan metode adiktif dilakukan dengan cara membentuk model terlebih dahulu seperti mengecor dan mencetak. Lilin, tanah liat, serta media lunak lainnya merupakan media yang digunakan dalam metode adiktif.
Pengertian Patung
Secara umum, patung adalah karya seni berupa benda tiruan bentuk manusia, binatang, alam, atau bentuk lainnya yang dibuat dengan teknik tertentu. Ada beberapa pengertian patung menurut para ahli, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, patung adalah tiruan bentuk orang, hewan, atau sebagainya yang dibuat dengan dipahat dari batu, kayu.
Fungsi Patung
Fungsi patung ada bermacam-macam, tergantung dengan jenis patungnya. Misalnya, patung religi dibuat dengan tujuan sebagai sarana peribadatan serta bermakna religius bagi umat agama tertentu.
Lain halnya dengan patung monumen yang berfungsi untuk memperingati atau mengenang suatu peristiwa, kejadian, atau jasa seseorang di masa lampau.
Jenis-Jenis Patung
Ragam patung juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu patung tradisional dan patung modern. Patung tradisional adalah patung yang dipahami secara turun menurun. Sedangkan patung modern kreasinya lebih bebas sesuai dengan imajinasi senimannya.
Mengutip buku Mengenal Seni Rupa Murni oleh Sapto Madijono (2019), berdasarkan bentuk atau coraknya, patung modern dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu patung imitatif, patung deformatif, dan patung non figuratif.
ADVERTISEMENT
Patung Imitatif (Realis/Representatif)
Sesuai namanya, patung realis/representatif atau patung imitatif adalah patung yang dibentuk dengan meniru apa yang ada dalam kehidupan nyata. Objeknya bermacam-macam, mulai dari manusia, binatang, hingga tumbuhan.
Perwujudan patung corak ini didasarkan pada bentuk fisik, baik anatomi maupun geraknya. Sejumlah seniman yang kerap menggunakan corak imitatif antara lain Hendra, Saptoto, dan Edy Sunarso.
Patung Deformatif
Deformatif berasal dari kata deformasi yang berarti perubahan bentuk alam yang diubah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan bentuk baru, tetapi masih memiliki bentuk aslinya.
Dengan kata lain, patung deformatif diciptakan menurut gagasan dan imajinasi seniman tanpa menghilangkan wujud aslinya. Bentuk patung dengan corak deformatif banyak dibelokkan dari bentuk alam. Corak deformatif tampak pada karya But Mochtar G. Sidhartha.
ADVERTISEMENT
Patung Non Figuratif (Abstrak)
Jenis patung dengan corak ini umumnya sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk aslinya sehingga bentuk yang diciptakan menjadi abstrak. Patung ini dibuat dengan daya khayal pencipta dan tidak meniru bentuk yang ada di alam.
Arti dari bentuk dan fungsi patung nonfiguratif hanya diketahui secara pasti oleh si pematung. Patung jenis ini biasanya hanya menampilkan garis, lekukan, atau bagian tertentu dari suatu objek.
Salah satu seniman yang sering menggunakan corak ini ialah Rita Widagdo. Ia jarang menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti bentuk-bentuk yang ada di alam.
Biasanya, ia mengolah elemen-elemen rupa tri-mantra, seperti garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut apa adanya, tanpa arti atau makna tertentu.
ADVERTISEMENT
Bentuk Patung di Indonesia
Bentuk patung di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu patung model tradisional dan modern, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai bentuk patung sesuai dengan fungsinya.
Beberapa bentuk patung sesuai fungsinya tersebut mulai dari berfungsi sebagai monumen peringatan hingga kepentingan keagamaan.
Dikutip dari Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran oleh Eighteen Salasi, berikut beberapa contoh bentuk patung di Indonesia.
1. Patung Religi/Keagamaan
Patung religi atau keagamaan ditujukan untuk sarana beribadah dan bermakna religius. Contoh bentuk patung religi di Indonesia adalah patung Bunda Maria Assumpta di Jawa Tengah, patung Surga dan Neraka di Bali, serta patung Yesus Kristus di Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
2. Patung Monumen
Patung monumen dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa atau kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok.
Contoh bentuk patung monumen di Indonesia adalah patung Satria Gatotkaca di Bali, patung Jenderal Sudirman di Jakarta, serta patung Sura dan Buaya di Surabaya.
3. Patung Arsitektur
Patung arsitektur melukiskan patung yang bernilai estetika dan berfungsi dalam konstruksi bangunan. Contoh patung arsitektur di Indonesia adalah patung Buddha di Candi Borobudur.
4. Patung Kerajinan
Patung kerajinan melukiskan hasil dari para pengrajin yang dibuat untuk konsumerisme. Contoh patung kerajinan di Indonesia adalah patung Soekarno-Hatta di Tangerang.
5. Patung Seni
Patung seni melukiskan karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan bentuknya. Contoh patung seni di Indonesia adalah patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.
ADVERTISEMENT
(ADS & SFR)