Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Takdir Mubram dan Takdir Muallaq dalam Ajaran Islam
29 Februari 2024 10:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di dalam ajaran Islam, takdir terbagi menjadi dua jenis, yakni takdir mubram dan takdir muallaq. Perbedaan takdir mubram dan takdir mullaq harus dipahami setiap Muslim agar tidak salah dalam menerjemahkan ketetapan Allah Swt dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Selain dipahami, takdir dari Allah Swt juga harus diimani atau dipercaya dengan sepenuh hati. Ini karena iman terhadap takdir merupakan rukun iman keenam.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Muslim, malaikat Jibril pernah datang kepada Rasulullah saw dan bertanya:
"Orang itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Iman." Rasulullah saw menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk." Orang tadi [Jibril] berkata, "Engkau benar."" (HR. Muslim)
Perbedaan Takdir Mubram dan Takdir Muallaq
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diterbitkan Kemenag, para ulama berpendapat bahwa takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq. Untuk memahami perbedaan di antara keduanya, simak uraian di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Takdir Mubram
Takdir mubram adalah ketetapan Allah Swt kepada makhluk-Nya yang tidak akan mengalami perubahan. Takdir ini bersifat misteri. Artinya, kita tidak akan tahu takdir tersebut kecuali kita telah mengalaminya.
Contoh takdir mubram adalah kelahiran seseorang, warna kulit, jenis kelamin, kematian, jodoh, rezeki, terjadinya kiamat, bencana alam, dan lainnya.
Tidak ada satu makhluk pun yang dapat mengubah ketetapan Allah Swt ini. Idik Saeful Bahri menjelaskan dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah, andaikan seluruh makhluk di alam semesta bersatu untuk mengubah satu saja takdir mubram, maka mereka tetap tidak akan bisa mengubahnya.
Dalil mengenai ketetapan takdir mubram terdapat dalam surat Ar-Rum ayat 30, berikut redaksi ayatnya:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Q.S Ar-Rum: 30)
ADVERTISEMENT
2. Takdir Muallaq
Takdir muallaq adalah ketetapan Allah Swt terhadap makhluk-Nya yang masih dapat diubah. Perubahan tersebut ditentukan Allah Swt berdasarkan ikhtiar dan doa hamba-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt berikut:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Radu: 11)
Mengutip buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas XII yang disusun Tim Ganesha Operation, salah satu contoh takdir Allah yang bisa diubah adalah kekayaan dan kemiskinan.
Rezeki setiap orang memang telah ditetapkan. Namun, jika seseorang berikhtiar dengan bekerja keras, rajin menabung, lalu diiringi dengan doa, maka dia bisa saja menjadi kaya atas izin Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Prinsip ini pun berlaku sebaliknya. Apabila orang kaya bersikap malas-malasan dalam bekerja, maka ia bisa saja bangkrut dan jatuh miskin.
(DEL)