Konten dari Pengguna

Perbedaan Ustadz dan Kyai, Sebutan bagi Pemuka Agama Islam di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 November 2022 8:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan ustadz dan kyai. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan ustadz dan kyai. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Di kalangan umat Muslim, ustadz dan kyai merupakan sebutan yang identik dengan pemuka agama Islam. Seseorang yang menyandang status sebagai ustadz ataupun kyai biasanya dihormati oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Ustadz dan kyai sama-sama menempuh pendidikan agama Islam dan berproses di tengah masyarakat. Masyarakatlah yang kemudian menyematkan gelar tersebut pada seseorang yang dianggap layak menerimanya.
Penyematan nama tersebut biasanya didasarkan atas pemahaman ilmu agama yang lebih tinggi dibanding orang awam. Karena itu, banyak umat Muslim yang menjadikan mereka sebagai guru atau panutan dalam memperdalam agama Islam.
Meski keduanya sama-sama memiliki pemahaman ilmu agama di atas rata-rata, ustadz dan kyai merupakan dua sebutan yang berbeda. Lantas, apa perbedaan ustadz dan kyai? Kapan seseorang bisa disebut ustadz atau kyai? Simak penjelasannya berikut.

Perbedaan Ustadz dan Kyai

Ustadz Bachtiar Nasir menyampaikan ceramah Foto: Aria Pradana/kumparan

Ustadz

Menurut KBBI, ustad, ustadz, atau ustaz adalah guru agama atau guru besar (laki-laki). Tidak hanya di Indonesia, gelar ustadz juga berlaku di negara-negara lain. Sebutan ini biasanya disematkan pada guru agama semua level, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
Di Mesir, istilah ustadz punya kedudukan yang sangat tinggi. Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. dalam buku Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an menjelaskan, sebutan ini hanya disematkan pada doktor yang sudah mencapai gelar profesor. Biasanya, gelar ustadz digunakan di dunia kampus untuk menyebut dosen.
Untuk menjadi guru agama alias ustadz, seseorang harus mengenyam pendidikan agama terlebih dulu, entah di pesantren ataupun di lembaga pendidikan lain. Sebab, tidak ada sertifikasi khusus dari Kementerian Agama untuk mendapatkan gelar ustadz tersebut.
Beberapa ustadz terkemuka di Indonesia antara lain Ustadz Abdul Somad, Ustadz Riza Muhammad, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Hanan Attaki, dan Ustadz Adi Hidayat. Mereka kerap memberikan ceramah-ceramah yang menginspirasi umat Muslim Tanah Air.
ADVERTISEMENT

Kyai

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar saat menyampaikan sambutan pada upacara pembukaan Forum R20 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11). Foto: Dok. LTN PBNU/Suwitno
Berbeda dengan ustadz, kyai atau kiai merupakan sebutan yang hanya ada di Indonesia, khususnya pulau Jawa. Umumnya, kyai diperuntukkan bagi pemuka agama yang usianya lebih tua daripada ustadz.
Dijelaskan dalam buku Pesantren Gen Z tulisan Baehaqi, dalam masyarakat Jawa, kyai dipandang sebagai seseorang yang sangat dihormati dan disegani. Mereka adalah figur yang alim, mumpuni atau mengerti ilmu agama, dan memiliki kebijaksanaan.
Kyai mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di lingkungan pesantren. Bukan tanpa sebab, biasanya kyai memang merupakan perintis, pendiri, pengelola, pengasuh, pemimpin, atau pemilik tunggal sebuah pesantren.
Karena pengaruhnya yang sangat kuat, sosoknya juga dianggap sebagai simbol kesucian dalam kehidupan masyarakat secara luas. Mereka menjadi panutan dan teladan yang menguasai ragam ilmu pengetahuan agama secara mumpuni.
ADVERTISEMENT
Kyai Haji Ahmad Dahlan, Kyai Haji Mas Mansyur, Kyai Haji Wahid Hasyim, dan Kyai Haji Wahid Hasyim merupakan beberapa kyai yang menginspirasi banyak umat Muslim di Indonesia.
(ADS)