Profil Akmal Taher yang Disebut Bakal Jadi Wakil Menteri Kesehatan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Desember 2020 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prof. Dr. dr. Akmal Taher. Foto: Rumah Sakit St. Carolus
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Dr. dr. Akmal Taher. Foto: Rumah Sakit St. Carolus
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu reshuffle kabinet yang semakin berembus menyeret sejumlah nama, salah satunya adalah Akmal Taher. Dokter ahli bedah ini diisukan akan menempati posisi sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari kumparanNEWS, Wamenkes merupakan posisi baru dalam kabinet Jokowi. Sejumlah sumber menyebut bahwa posisi ini dibuat untuk menemani Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN yang masuk dalam daftar kandidat Menteri Kesehatan baru.
Budi Gunadi Sadikin memang tidak memiliki latar belakang kesehatan karena lebih aktif di bidang ekonomi. Karenanya, posisi Wamenkes dibuat untuk membantu Budi Gunadi.
Di samping itu, Akmal Taher merupakan dokter ahli bedah di Tanah Air. Ia juga dikenal sebagai Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ingin lebih tahu mengenai sosoknya? Berikut adalah profil Akmal Taher.

Profil Akmal Taher

Prof. Akmal Taher Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan
Akmal Taher lahir di Jakarta pada 27 Juli 1955. Ia adalah anak dari pasangan Taher dan Rosnalia. Akmal bersekolah di Kolose Kanisius, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ia menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) pada 1980. Usai menjalani wajib kerja di Puskesmas, Akmal menempuh program pendidikan dokter spesialis Urologi di Fakultas Kedokteran UI. Ia pun lulus sebagai Urolog pada 1988.
Pada 1990, Akmal menjadi research fellow di Hannover Medical School and Institute dor Peptide Research, Hannover, Jerman. Kemudian pada 1993, ia mendapat Gelar Dokter Medikus dan Ph. D dari institusi itu. Tak hanya itu, Akmal juga mendapat gelar Doktor dari FKUI Jakarta di tahun yang sama.
Melansir RSCM FKUI, Akmal berhasil meraih sejumlah penghargaan, di antaranya hasil terbaik pada “Riset Unggulan Terpadu” oleh Menteri Riset dan Teknologi (1997), All Star Award Galamedika (1996), Grosshardener Innovationpreis Jerman (1994), dan “Peneliti Muda Terbaik” di Bidang Kesehatan LIPI Indonesia (1993).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Akmal juga menjadi pemilik hak paten the use of inhibitor of Phosphodiesterase IV di Jerman, Amerika Serikat, Eropa, Kanada, serta Jepang. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
Tahun ini, Akmal Taher sempat bergabung dengan Satgas Penanganan Covid-19, namun mengundurkan diri pada 25 September 2020. Meski begitu, ia tetap berkontribusi untuk membantu kerja Satgas guna penanganan pandemi Covid-19.
(GTT)