Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Profil Bonyadifard Mooud, Wasit Timnas Indonesia vs Jepang
11 November 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia akan melawan Jepang pada laga lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11). Wasit yang akan memimpin jalannya pertandingan adalah Bonyadifard Mooud yang berasal dari Iran.
ADVERTISEMENT
Penunjukkan Mooud ini disambut hangat oleh PSSI yang memang berharap laga tersebut dipimpin wasit netral. Hal ini disampaikan Sekjen PSSI, Yunus Yusi, usai raker naturalisasi Kevin Diks bersama Komisi XIII dan X DPR RI di Jakarta, Senin (4/11).
"Beberapa waktu lalu saya hadiri konferensi AFC di Korea kami sampaikan itu, untuk laga kita melawan Jepang dari Iran (Bonyadifard Mooud), yang lawan Arab Saudi dari Uzbekistan (Lutfullin Rustam)," kata Yunus Nusi dikutip dari kumparanBola.
Untuk mengenal sosok wasit Mooud, simak profil lengkapnya berikut ini.
Profil Bonyadifard Mooud
Bonyadifard Mooud lahir di Shahrekord, Iran, 8 September 1985. Sang pengadil berusia 39 tahun tersebut memulai kariernya di Liga Pro Teluk Persia pada 2011.
ADVERTISEMENT
Dua tahun setelahnya, ia berhasil mengantongi lisensi resmi FIFA. Sejak saat itu, Mooud terus mengembangkan kompetensinya dan dipercaya memimpin banyak pertandingan domestik maupun internasional.
Hingga kini, tercatat setidaknya 136 pertandingan Liga Iran telah dipimpin Mooud. Ia juga dipercaya sebagai wasit pertandingan internasional seperti Piala Asia U-20, Piala Asia U-23, Piala Asia Senior, AFC Champions League Elite, dan lainnya.
Mooud juga sempat beberapa kali menjadi pengadil dalam laga di Indonesia. Pada Agustus 2017, ia sempat ditugaskan untuk memimpin 3 pertandingan Liga 1.
Ketiga pertandingan itu adalah Arema vs Persib (12 Agustus 2017), Persija vs PSM (15 Agustus 2017), dan Bhayangkara FC vs Sriwijaya FC (20 Agustus 2017).
Saat memimpin duel Persija vs PSM, Mooud sempat membuat keputusan kontroversial. Ia menganulir gol Wiljan Pluim pada menit ke-82 karena menganggap pemain PSM tersebut melakukan handball.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut membuat PSM gagal memetik kemenangan atas Persija. Pertandingan pun berakhir imbang dengan skor 2-2.
Keputusan ini memicu protes dari PSM. Salah satu yang merespons keras adalah pelatih PSM saat itu, Robert Rene Alberts. Namun, responsnya hanya berujung pengusiran dari lapangan karena dianggap melakukan protes berlebihan.
Terlepas dari keputusan kontroversial itu, kehadiran Mooud dalam laga Indonesia vs Jepang mendatang tetap dianggap sebagai keputusan yang baik oleh PSSI .
"Yang pasti keinginan kami terobati, karena kita tahu bersama Iran bersahabat dengan kita, kita tidak berharap mereka membantu tapi mereka netral,” tutur Yunus Nusi.
(DEL)