Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Profil Tara Basro, Si Penakut yang Main Film Horor
5 Maret 2020 16:19 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Andi Mutiara Pertiwi Basro, atau yang lebih populer dengan nama panggung Tara Basro, sedang menjadi pembicaraan hangat. Pasalnya, bintang film Perempuan Tanah Jahanam ini mengunggah foto polosnya tanpa sehelai benang di Twitter sembari menyorot lipatan di perutnya.
ADVERTISEMENT
Tujuan Tara mengunggah foto ini sejatinya untuk membuat perempuan lebih percaya diri terhadap bentuk tubuh mereka. Sementara itu, Kominfo berpikiran lain. Mereka menilai foto Tara Basro terlalu vulgar, sehingga berpotensi melakukan pelanggaran UU ITE.
Terlepas dari itu semua, kemampuan akting Tara di berbagai film Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Berawal dari modelling, Tara Basro kini semakin laris manis di industri hiburan Tanah Air.
Berdarah Makassar, Lahir di Jakarta, Pernah Tinggal di Australia
Meskipun lahir di Jakarta, aktris kelahiran 11 Juni 1990 ini memiliki orangtua berdarah Makassar. Ayahnya bekerja di suatu Maskapai Penerbangan. Akibatnya, ia sering berpindah-pindah rumah dan sekolah untuk mengikuti penugasan sang Ayah.
Sejak belia, ia telah terbiasa menjelajahi tempat baru. Di antaranya Jakarta, Makassar, Manado, Batam, Vietnam, Beijing, Paris, dan Perth. Ia bahkan lulus SMA di Australia, sebelum memutuskan menetap di Jakarta.
Menggeluti Seni dan Entertainment Sejak Belia
Tara Basro memulai karier sebagai model remaja Gadis Sampul pada 2005 saat berusia 15 tahun. Ketertarikannya terhadap bidang seni dan entertainment itu terus diasahnya. Tara sempat mengenyam pendidikan fashion design di Bina Nusantara University sebelum menggeluti dunia akting.
ADVERTISEMENT
Melejit Sejak 2011
Siapa sangka, seorang Tara Basro sering mengalami kegagalan di tahun-tahun pertamanya terjun ke dunia akting. Karena keuletannya, ia berhasil terlibat dalam film ‘Catatan Harian Si Boy’ pada 2011 silam.
Melalui film ini, ia berhasil masuk nominasi Aktris Pendatang Baru Terbaik dan Terfavorit dalam penghargaan Indonesian Movie Awards 2012.
Pada tahun 2012, ia membintangi film berjudul ‘Rumah dan Musim Hujan’. Sementara tahun 2014 ia berhasil membintangi 4 judul film.
Dari tahun ke tahun karier nya semakin cemerlang. Terbukti Tara berhasil menerima penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 2015. Disusul tahun berikutnya dengan penghargaan Pemeran Utama Wanita Terfavorit dari Umar Ismail Award 2016.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, ia telah membintangi kurang lebih 16 judul film dengan beragam genre. Mulai dari romantis, action hingga horor.
Penakut
Dalam tiga tahun terakhir, Tara Basro mendapat kesempatan membintangi dua film horor besutan sutradara Joko Anwar. Di antaranya Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam.
Siapa sangka, Tara Basro ternyata seorang penakut. Namun sebagai pelakon, ia menyadari harus profesional dalam menjalani perannya. Dan terbukti berhasil. Film-film horor yang dibintanginya itu sukses di pasaran.
Terlanjur jatuh cinta pada naskah yang ditulis Joko Anwar membuat Tara Basro harus melawan rasa takutnya. Meskipun tak dapat dipungkiri terkadang ia merasakan takut yang teramat sangat sehingga harus melakukan jeda saat syuting.
Seorang Vegan
Berawal dari keinginan untuk mengubah gaya hidup, Tara Basro mencoba menerapkan pola makan vegan. Bintang film Gundala ini menghindari mengonsumsi daging, telur, susu, dan produk turunan hewani lainnya.
ADVERTISEMENT
Tara Basro mengaku menjadi lebih segar setelah menerapkan pola makan tersebut dan akhirnya memutuskan menjadi vegan sampai sekarang. Ia juga pernah diundang sebagai pembicara dalam Vegan Festival di Jakarta pada 2018 silam.
Feminis
Feminisme memusatkan perhatian pada isu gender, ras, kelas sosial, agama, dan isu-isu yang berkelindan lainnya dalam identitas pribadi dan politik. Tara Basro merupakan seorang feminis.
Ia secara sadar menggunakan popularitasnya untuk mengampanyekan feminisme, seperti citra tubuh positif. Baru-baru ini, ia menjadi pembicara di FemFest 2019 di Jakarta. (ERA)