Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Proses Hujan Asam, Penyebab, dan Dampaknya pada Lingkungan
16 Oktober 2023 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, salah satunya terjadinya proses hujan asam. Hujan asam adalah hujan yang memiliki derajat tingkat keasaman (pH) lebih kecil dari 5,6.
ADVERTISEMENT
Normalnya, hujan memang bersifat asam. Hujan yang normal memiliki kadar keasaman pH 6. Kadar asam yang normal tersebut berfungsi untuk melarutkan mineral ke dalam tanah yang bermanfaat bagi tanaman.
Namun, jika pH hujan di bawah 6, tingkat keasamannya akan menjadi berlebihan sehingga tanaman tidak mampu berkembang dengan baik. Kondisi inilah yang disebut dengan hujan asam. Bagaimana prosesnya?
Proses Hujan Asam
Penyebab hujan asam memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan hujan pada umumnya adalah karena terlalu banyak menyerap sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx).
Proses hujan asam terjadi akibat polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan batu bara. Sumber utama emisi polutan ini meliputi kendaraan bermotor, pembangkit tenaga listrik, dan pabrik.
ADVERTISEMENT
Ketika bahan bakar fosil dan batu bara terbakar, mereka melepaskan berbagai zat kimia dan partikel ke udara. Zat kimia yang berperan dalam pembentukan hujan asam ini adalah sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Dikutip dari buku Polusi dan Lingkungan oleh Hijriah, dkk., proses terjadinya hujan asam dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu:
1. Pembentukan Asam Sulfur dan Asam Nitrat
Sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil dan batu bara akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan oksigen yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah.
Di atmosfer, sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang menguap ke udara akan bereaksi dengan air dan oksigen. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam, yakni asam sulfur (H2SO4) dan asam nitrat (HNO2).
ADVERTISEMENT
Sinar matahari juga berperan dalam meningkatkan kecepatan reaksi ini. Akibatnya, jumlah asam yang dihasilkan di dalam atmosfer akan meningkat secara signifikan.
2. Hujan Asam Terbentuk
Asam sulfur dan asam nitrat yang telah terbentuk di atmosfer akan turun ke bumi dalam bentuk hujan asam. Tidak hanya berupa tetesan air hujan, tetapi juga bisa berbentuk salju yang turun ke permukaan bumi.
Dampak Hujan Asam
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK/MAK Kelas X oleh Dewi Septiana Budiyati, dkk., hujan asam memiliki berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, di antaranya:
1. Mengganggu Ekosistem Perairan
Hujan asam dapat menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem perairan terganggu. Keasaman yang ditimbulkannya dapat mengganggu kemampuan reproduksi berbagai organisme air, seperti ikan, kerang, amfibi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kandungan kalsium di air yang diperlukan oleh ikan akan berkurang, sedangkan kandungan logam-logam berat beracun di air akan meningkat. Kondisi ini dapat merusak struktur tulang ikan dan mengganggu pertumbuhan ikan-ikan tersebut.
2. Mengganggu Pertumbuhan Tanaman
Hujan asam dapat menghancurkan jaringan tumbuhan. Hal ini karena zat asam pada air hujan dapat menghilangkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan nitrogen, sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman.
3. Kerusakan Tanah
Hujan asam dapat menyebabkan kerusakan tanah akibat hilangnya berbagai zat nutrisi penting dan larutnya logam-logam berat beracun. Berbagai logam seperti aluminium dapat masuk ke dalam tanah dan mencapai sistem akar tumbuhan.
4. Penyakit Pernapasan pada Manusia
Tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, hujan asam juga bisa memicu penyakit pernapasan pada manusia, seperti bronkitis dan asma. Penyakit ini dapat timbul sebagai akibat dari mengonsumsi air yang telah tercemar oleh berbagai unsur logam beracun.
ADVERTISEMENT
5. Merusak Struktur Bangunan
Dalam beberapa kasus, hujan asam dapat menimbulkan ancaman pada berbagai struktur bangunan, jembatan, monumen-monumen bersejarah, dan sebagainya.
Struktur bangunan yang terbuat dari limestone, marmer, dan sandstone berisiko besar mengalami kerusakan akibat hujan asam yang menggerus struktur tersebut.
Itulah penjelasan mengenai proses hujan asam yang terjadi akibat polusi udara beserta dampaknya terhadap lingkungan dan makhluk hidup.
(SFR)