Proses Pembentukan Urine pada Tubuh Manusia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 April 2021 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi urine. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi urine. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh yang sudah tidak terpakai lagi. Salah satu hasil ekskresi pada tubuh manusia adalah urine. Urine merupakan hasil ekskresi oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi.
ADVERTISEMENT
Seperti proses ekskresi lainnya, pembentukan urine terjadi melalui serangkaian proses, yakni filtrasi (penyaringan zat-zat sisa yang beracun), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh).
Ketiga tahap tersebut terjadi di tempat yang berbeda dan hasilnya pun berbeda-beda. Lalu, bagaimana proses pembentukan urine yang melalui tahap-tahap tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
Ilustrasi proses pembentukan urine. Foto: Pinterest

Filtrasi (penyaringan)

Pembentukan urine diawali dengan proses filtrasi darah di glomerulus. Mengutip buku Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI oleh Diah Aryulina dkk (2004: 217), filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang kapsula Bowman dengan menembus membran filtrasi.
Di dalam glomerulus, sel-sel darah, trombosit, serta sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak ikut dikeluarkan. Nah, hasil penyaringan ini yang disebut dengan urine primer atau filtrat glomerulus.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikutip dari Seri IPA Biologi SMP Kelas 9 oleh Deswaty Furqonita (2007: 9), urine primer mengandung bahan-bahan yang terlarut dalam darah dengan konsentrasi yang sama seperti di dalam darah, tetapi tanpa protein.
Selain urea dan air, hasil dari proses filtrasi ini berup asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam mineral lainnya. Kemudian, urine primer tersebut dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu reabsorbsi.

Reabsorpsi (penyerapan kembali)

Pada tahap ini, urine primer yang telah dihasilkan akan mengalami proses reabsorpsi, yaitu penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Bahan-bahan yang masih diperlukan dalam tubuh, seperti asam amino, glukosa, dan air diserap kembali ke dalam darah.
ADVERTISEMENT
Setelah reabsorbsi, kadar urea menjadi lebih tinggi dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh pun tidak ditemukan lagi. Urin yang dihasilkan dari proses reabsorbsi ini disebut urine sekunder atau filtrat tubulus.

Augmentasi

Setelah melalui tahap penyaringan dan penyerapan kembali, tahap terakhir dalam proses pembentukan urine adalah proses pemekatan. Proses yang disebut dengan augmentasi ini akan menambah zat-zat yang yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Urine yang terbentuk akan disimpan sementara di kantung kemih untuk selanjutnya dibuang melalui uretra.
(ADS)