Konten dari Pengguna

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Penjelasan Menurut Hadis

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Maret 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puasa Syawal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puasa Syawal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah bulan suci Ramadhan, umat Islam memasuki bulan Syawal yang tak kalah mulia. Pada bulan ini, terdapat ibadah sunnah yang pahalanya begitu besar, yakni puasa Syawal.
ADVERTISEMENT
Puasa Syawal bahkan disebut sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Sebab, tentunya tak ada manusia yang mampu berpuasa dengan sempurna tanpa cela atau dosa selama Ramadhan. Nah, kekurangan itulah yang ditutupi oleh puasa Syawal.
Puasa Syawal dikerjakan selama beberapa hari sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW. Pertanyaannya, puasa syawal berapa hari?

Puasa Syawal Berapa Hari?

Ilustrasi puasa Syawal. Foto: Odua Images/Shutterstock
Merujuk buku Kedahsyatan Puasa susunan M. Syukron Maksum, puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:
"Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh." (HR. Muttafaq 'Alaih).
Dari hadis tersebut tampak jelas bahwa keutamaan puasa sunnah di bulan Syawal terletak pada nilainya yang setara dengan puasa setahun penuh. Itulah mengapa ibadah ini sangat giat dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.
ADVERTISEMENT
Puasa Syawal dapat dilakukan mulai tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan. Anda tidak boleh berpuasa pada tanggal 1 sebab ini adalah hari Lebaran, di mana puasa diharamkan.
Menurut Imam Ahmad, pengerjaan puasa Syawal boleh dilakukan secara berturut-turut maupun tidak. Keduanya sama-sama memiliki nilai yang setara, alias tak ada yang lebih utama.
Namun, mazhab Hanafi dan Syafi’i memandang puasa Syawal lebih baik dilakukan selama 6 hari berturut-turut. Mulai dari tanggal 2 atau sehari setelah pengerjaan Idul Fitri.
Selain itu, pelaksanaan ibadah sunnah ini tak mensyaratkan harus meng-qadha atau mengganti puasa Ramadhan yang bolong. Artinya, Anda tetap dapat puasa Syawal meski masih memiliki utang puasa.
Tak perlu khawatir nilai puasa Syawal Anda berkurang. Sebab, tak ada perbedaan keutamaan bagi orang yang puasa Syawal sebelum meng-qadha puasa wajib.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, beberapa ulama memang lebih menyarankan untuk qadha puasa terlebih dahulu. Setelah itu, lanjutkan dengan puasa Syawal selama 6 hari.
Dikutip dari buku Amalan Ringan Berpahala Istimewa Seputar Puasa, Sedekah, dan Haji oleh Abdillah F. Hasan, Ibnu Rajab menyatakan bahwa barang siapa yang mempunyai tanggungan puasa Ramadhan, hendaklah ia mendahulukan qadha-nya terlebih dahulu.
Hal tersebut dilakukan untuk melepaskan diri dari beban kewajiban, dan hal ini lebih baik dibandingkan mengutamakan puasa Syawal yang sifatnya sunnah.

Keutamaan Puasa Syawal

Ilustrasi puasa Syawal. Foto: Oleksandra Naumenko/Shutterstock
Merujuk buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan susunan Ceceng Salamudin, M.Ag, terdapat setidaknya dua keutamaan puasa Syawal, yakni:

1. Setara dengan Puasa Setahun

Puasa Syawal enam hari sama dengan puasa satu tahun penuh. Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang telah disebutkan sebelumnya, yakni:
ADVERTISEMENT
"Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh." (HR. Muttafaq 'Alaih)

2. Menyempurnakan puasa Ramadhan

Puasa Syawal akan menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada puasa Ramadhan sebagaimana salat sunnah rawatib menutupi kekurangan pada salat fardhu lima waktu.
Sudah fitrahnya setiap manusia memiliki kekurangan, sehingga pasti terdapat hal-hal yang menodai kesucian ibadah puasa Ramadhan. Misalnya, mengedepankan luapan emosi atau melakukan ghibah. Maka untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan tersebut, dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal.
(DEL)