Puisi Lama: Pengertian, Macam-macam, Ciri-ciri, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 Juni 2021 12:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puisi lama. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puisi lama. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puisi merupakan karya sastra yang identik dengan kata-kata indah dan imajinatif. Karya sastra ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni puisi modern dan puisi lama.
ADVERTISEMENT
Biasanya, puisi modern ditulis dengan gaya yang lebih bebas. Sementara itu, puisi lama terikat dengan aturan tertentu, salah satunya jumlah baris. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku Top Fokus Ulangan & Ujian SMP (2020) tulisan Tim Maestro Eduka.
Bagi Anda yang ini mempelajari lebih lanjut mengenai puisi lama, langsung saja simak uraian di bawah ini.

Pengertian Puisi Lama

Ilustrasi perempuan menulis Puisi Lama. Foto: Shutter Stock
Berdasarkan informasi dari buku Sukses UN SD 2009 (Matematika, Bhs. Indonesia, IPA), puisi menjadi ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rama, dan penyusunan larik serta bait. Umumnya, bahasa yang dimuat dalam puisi cenderung padat.
Lalu seperti disebutkan sebelumnya, puisi lama adalah jenis puisi yang terikat dengan berbagai aturan, di antaranya pola irama, sajak, dan jumlah baris. Ragam sastra ini sudah dibuat sebelum masa pujangga baru.
ADVERTISEMENT
Puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan. Aturan inilah yang membedakannya dengan puisi modern. Biasanya, puisi lama ditulis dengan bahasa Melayu dan identitas penulisnya tidak diketahui (anonim).

Ciri-ciri Puisi Lama

Ilustrasi Puisi Lama. Foto: plo/shutterstock
Seperti karya sastra lainnya, puisi lama juga dapat dikenali dengan beberapa ciri. Berikut ciri-ciri puisi lama seperti dijelaskan dalam buku Fresh Update Mega Bank Soal Bahasa Indonesia SMP kelas 1, 2, & 3 oleh Tim Guru Eduka (2015):
ADVERTISEMENT

Macam-macam Puisi Lama

Ilustrasi puisi lama. Foto: Pixabay
Mengutip buku Aku Mampu Berbahasa dan Bersastra Indonesia oleh Kastam Syamsi dan Anwar Efendi (2010), ada berbagai macam puisi lama yang sering dijumpai, yakni:

1. Pantun

Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama di Indonesia yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu. Ciri-ciri pantun adalah:
Contoh:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu sebelum lagi sembuh

2. Syair

Syair adalah puisi lama yang berirama dan disampaikan dalam bentuk rangkap. Syair tidak memiliki pengarang khusus, karena itu masyarakat Melayu lama menganggapnya sebagai milik bersama. Secara umum, syair memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Contoh:
Dengarlah adik, abang berpesan
Jangan adik menurut perasaan
Pilih pasangan hendak fikirkan
Baik buruk harap bedakan
Ilustrasi menulis syair. Foto: Careerindia

3. Gurindam

Gurindam diartikan sebagai ragam sastra Indonesia (lama) yang berisi dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Umumnya, baris pertama gurindam berisi semacam soal, masalah, atau perjanjian. Sedangkan baris kedua adalah jawaban atau akibat dari masalah pada baris pertama.
Contoh:
Baik-baik memiliki kawan
Salah-salah bisa menjadi lawan

4. Talibun

Mengutip buku Pantun dan Puisi Lama Melayu terbitan Khitah Publishing, talibun merupakan jenis puisi bebas, di mana persajakan di dalamnya tidak sama teraturnya dengan puisi lama lainnya. Pola persajakan talibun tidak tetap, bergantung pada jumlah larik setiap bait.
ADVERTISEMENT
Talibun ditulis menggunakan bahasa yang berulang. Pengulangan ini biasanya di awal larik dan letaknya cukup bervariasi, bisa jadi pengulangan di lirik awal, tengah, maupun larik akhir, baik di bagian sampiran maupun isi.
Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan,
yu beli belanak pun beli,
ikan panjang beli dahulu.
Kalau anak pergi berjalan,
ibu cari sanak pun cari,
induk semang cari dahulu.
(ADS)