Rekap Survei Indo Barometer Jelang Hitung Cepat Pilpres: Jokowi Unggul

Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Hitung cepat atau Quick Count merupakan metode yang selalu digunakan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) sejak diperkenalkan Lembaga Penelitian Penerapan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) pada Pilpres 2004 silam.

Sebanyak 33 lembaga survei telah mendaftarkan diri ke KPU untuk mengikuti proses hitung cepat di Pemilu 2019 mendatang. Salah satu diantaranya yakni Indo Barometer.

Lembaga yang saat ini diketuai oleh Muhammad Qodari tersebut bergerak di bidang survei pemilihan umum di Indonesia. Tema-tema survei yang dilakukan Indo Barometer antara lain pilihan dalam pemilu (baik nasional maupun daerah), perilaku pemilih dan demokrasi.

Dikutip dari situs resmi Indo Barometer, survei nasional Maret 2019 membaca tanda kemenangan itu kuat ada di paslon Jokowi-Maruf Amin. Survei nasional ini dilaksanakan pada 15-21 Maret 2019 lalu dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden.

Survei tersebut menunjukkan selisih elektabilitas antara paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dengan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mencapai 18,8%. Dari head to head antar pasangan calon presiden – wakil presiden dengan menggunakan simulasi gambar, Pasangan Jokowi – Amin unggul 50,8%, sementara Prabowo – Sandi 32%.

Namun, jika dibandingkan dengan hasil survei Indo Barometer pada Februari 2019 lalu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf hanya naik sebesar 0,6% dan Prabowo-Sandi naik sebanyak 3,1%.

Terkait Pilpres 2019, kumparan sendiri menjalin kerja sama dengan empat lembaga quick count. Mereka adalah CSIS, LSI Denny JA, Indobarometer, dan Charta Politika.