Konten dari Pengguna

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik Coaching Model TIRTA

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 September 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik adalah pembentukan komunitas praktisi untuk melakukan praktik coaching. Hal ini sesuai dengan tujuan dalam modul 2.3 yang menyajikan berbagai materi Coaching untuk Calon Guru Penggerak (CGP).
ADVERTISEMENT
Modul 2.3 Sesi Praktik memiliki tujuan khusus seperti materi modul lainnya. Seperti dikutip dari Buku Paket Modul 2.3 terbitan Kemendikbud susunan Dr. Murti Ayu dkk., tujuan pembelajaran sesi praktik adalah melatih keterampilan coaching CGP dengan berbagai studi kasus.
Tak hanya itu, dengan membentuk komunitas praktisi, guru diharapkan mampu melakukan coaching model TIRTA yang merupakan akronim dari Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggung Jawab.

Contoh Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik

Ilustrasi Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik Foto: Pexels
Tugas yang harus dikerjakan CGP dalam ruang kolaborasi modul 2.3 sesi praktik coaching model TIRTA adalah membuat video. Dikutip dari Buku Paket Modul 2.3, akan ada instruksi yang tertulis sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Mengenai pembuatan materi dalam sesi praktik ini, CGP bisa membuat skenario coaching antara coach dan coachee. Jadi, alurnya seperti sharing antarguru mengenai permasalahan yang ada, misalnya tentang siswa yang jarang masuk, siswa tidak antusias di dalam kelas, dan lainnya.
Di dalam materi tersebut, CGP harus memiliki Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan juga Tanggung jawab yang jelas seperti dalam model TIRTA. Sebagai contoh, berikut ini adalah materi sesi praktik yang bisa dijadikan referensi:

Skenario Kasus

Tema: Siswa sering tidak masuk sekolah.
Coach: Guru, Coachee: Guru.
Tujuan: Guru menyelesaikan permasalahan siswa yang jarang masuk ke sekolah.
Coachee: Pak, boleh bantu saya tidak? Saya sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi menemukan jalan buntu untuk menyelesaikan permasalahan di kelas.
ADVERTISEMENT
Identifikasi
Coach: Iya ibu boleh, kalau boleh tahu apa masalahnya?
Coachee: Di kelas saya ada siswa yang jarang masuk sekolah dengan berbagai alasan.
Coach: Apa yang sudah ibu lakukan terhadap siswa tersebut?
Coachee: Saya sudah memanggil anak tersebut dan mencoba melaksanakan segitiga restitusi terhadap anak tersebut. Setelah dilaksanakan restitusi awalnya anak tersebut terlihat mulai rajin sekolah, tapi tidak berlangsung lama siswa kembali jarang masuk sekolah.
Coach: Setelah dilakukan restitusi, boleh tahu apa yang mendasari siswa tersebut jarang masuk sekolah?
Coachee: Siswa tersebut belum mengatakan langsung kepada saya untuk alasan yang kuat mengapa dia tidak masuk sekolah, namun saya mempunyai informasi bahwa siswa tersebut jarang masuk sekolah dikarenakan mencari rongsokan dan dijual. Kemungkinan siswa tersebut sudah nyaman dengan kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Coach: Sudah berapa kali ibu melakukan segitiga restitusi terhadap siswa tersebut?
Coachee: Baru satu kali saja pak.
Coach: Kira-kira situasi ideal apa yang ibu inginkan untuk siswa tersebut?
Coachee: Saya ingin murid saya dapat rajin masuk sekolah seperti teman- teman yang lainnya.
Coach: Baik bu, sejauh pengalaman ibu mengenal siswa tersebut, kira-kira hal apakah yang penting harus ibu lakukan untuk siswa tersebut?
Rencana Aksi
Coachee: Saya belum melibatkan orang tua dan guru lain dalam melakukan segitiga restitusi.
Coach: Ide bagus bu, saya setuju, lalu menurut ibu apakah hal itu sudah baik menurut ibu?
Coachee: Saya rasa itu hal yang paling tepat dan mudah dilaksanakan.
Coach: Kapan ibu akan melaksanakan segitiga restitusi yang selanjutnya?
ADVERTISEMENT
Coachee: Saya rasa secepatnya pak supaya siswa tersebut sadar akan pentingnya sekolah untuk masa depannya
Tanggung Jawab
Coach: Baik, mari kita bersama-sama melakukan segitiga restitusi melibatkan orang tua dan guru lain untuk menyelesaikan masalah anak tersebut.
Coachee: Iya terima kasih banyak untuk waktunya pak
Coach: Iya sama-sama bu, semoga restitusi yang sekarang berhasil ya bu Coachee: Iya mudah-mudahan ya pak, terima kasih.
Materi di atas dikutip dari Jurnal Pendidikan Guru Penggerak Coaching untuk Supervisi Akademik yang ditulis oleh Abdul Aziz Rahman dkk.
(SFN)