Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rumus Free Cash Flow (Arus Kas Bebas) dan Cara Menghitungnya yang Bisa Dipahami
3 Februari 2023 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Free cash flow atau arus kas bebas adalah sisa kas milik perusahaan setelah memperhitungkan seluruh aliran kas termasuk pembelian aset tetap, penjualan aset, dan biaya modal. Arus kas ini dapat digunakan untuk membayar utang, menambah investasi, membeli saham, atau menambah likuiditas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Value Investing: Belajar Saham untuk Pemula oleh Taofik Hidajat (2021: 143), cara yang paling sederhana untuk menghitung free cash flow adalah mengurangi operating cash flow dengan investing cash flow.
Operating cash flow adalah arus kas dari aktivitas operasional perusahaan. Sementara investing cash flow adalah pengeluaran untuk investasi , misal membeli aset tetap dan aset tidak berwujud untuk jangka panjang.
Apabila selisih kedua cash flow tersebut positif, berarti sisa kasnya bebas digunakan perusahaan untuk apa pun, apakah mau dibagikan sebagai dividen atau disimpan.
Namun, jika hasilnya negatif, berarti perusahaan membutuhkan pendanaan dari pihak eksternal untuk membiayai ekspansi dan operasionalnya.
Hasil free cash flow idealnya memang harus selalu positif. Artinya, perusahaan bisa memenuhi seluruh kegiatan ekspansi dari keuntungan operasional.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak jarang kegiatan operasional membutuhkan investasi besar sehingga dibutuhkan pendanaan dari pihak lain. Dalam kondisi ini, angka free cash flow akan negatif. Lantas, bagaimana cara menghitungnya?
Rumus Free Cash Flow
Seperti yang telah disebutkan, free cash flow adalah sejumlah uang kas yang tersisa setelah perusahaan menggunakan banyak uang kas untuk kebutuhan operasionalnya.
Sebagai contoh, pada akhir tahun 2022 sebuah perusahaan memiliki sisa uang kas sebanyak Rp10 juta. Lalu sepanjang tahun 2023, perusahaan tersebut menerima uang kas sebesar Rp20 juta.
Setelah dikurangi beban operasional dan lain-lain, pada akhir tahun 2023, uang kas yang tersisa di rekening perusahaan tersebut adalah Rp5 juta. Uang senilai Rp5 juta inilah yang disebut dengan free cash flow.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa cara menghitung free cash flow yang bisa digunakan untuk mengetahui nilai variabel ini. Namun, rumus free cash flow yang paling sederhana, yaitu:
a. Cara Menghitung Free Cash Flow 1
Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki arus kas operasional sebanyak Rp20 juta, penambahan aset tetap sebesar Rp2 juta, dan penambahan aset biologis sebesar Rp5 juta. Berapa jumlah arus kas bebasnya?
Dalam contoh tersebut, penambahan aset tetap dan aset biologis termasuk ke dalam pengeluaran modal perusahaan. Hal ini karena pembelian aset termasuk dalam belanja modal. Dengan begitu, total free cash flow dapat dihitung sebagai berikut.
Free cash flow = operating cash flow - investing cash flow
ADVERTISEMENT
= Rp20 juta - (Rp2 juta + Rp5 juta)
= Rp20 juta - Rp7 juta
= Rp14 juta
Jadi, free cash flow yang didapatkan oleh perusahaan sebesar Rp14 juta.
Baca Juga: Contoh Cash Flow dalam Laporan Keuangan
b. Cara Menghitung Free Cash Flow 2
Selain dengan cara di atas, ada rumus lainnya untuk menghitung free cash flow. Adapun rumus free cash flow yang bisa digunakan, yaitu:
Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp50 juta, depresiasi/amortisasi Rp0, perubahan modal kerja Rp10 juta, dan pengeluaran modal sebesar Rp20 juta. Berapa total free cash flow-nya?
Free cash flow = laba bersih + depresiasi/amortisasi - perubahan modal kerja - pengeluaran modal
ADVERTISEMENT
= Rp50 juta + Rp0 - Rp10 juta - Rp20 juta
= Rp20 juta
Jadi, total free cash flow yang didapatkan oleh perusahaan adalah Rp20 juta.
(SFR)