Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Rumus Personal Income Bagi Perusahaan dan Cara Menghitungnya
4 Desember 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Personal income adalah pendapatan pribadi yang dimiliki oleh seorang individu. Pendapatan ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi financial management behavior dalam kegiatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi segala kebutuhan dalam kehidupan, setiap individu pasti akan menyandarkan sumber pengeluaran sehari-harinya dari pendapatan yang dimiliki. Perilaku pengelolaan keuangan akan terjadi apabila individu tersebut sudah memiliki pendapatan.
Individu tidak akan melakukan konsumsi maupun menabung tanpa memperhitungkan pendapatan yang dimilikinya. Tanpa pendapatan, seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar dan barang mewah tertentu.
Sebenarnya, personal income adalah bagian dari pendapatan nasional. Seperti apa rumus personal income? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.
Rumus Personal Income dan Pengertiannya
Sebelum mengetahui rumus personal income, Anda perlu memahami definisinya terlebih dahulu. Mengutip jurnal Antecedent Factors of Financial Management Behavior: An Empirical Research Based on Educationersonal susunan Amalia, dkk., income adalah bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individu-individu perekonomian.
ADVERTISEMENT
Pendapatan tersebut menjadi balas jasa keikutsertaan mereka dalam proses produksi. Untuk memperoleh angka PP dari PN, maka laba perusahaan yang tidak dibagikan (retained earnings) harus dikurangkan.
Sebab, laba tidak dibagikan (LTB) merupakan hak perusahaan. Selain LTB, pembayaran-pembayaran asuransi sosial (PAS) atau social insurance payment juga harus dikurangkan. Kedua pengurangan ini belum memberikan informasi yang sebenarnya tentang personal income.
Personal income bukan saja diterima karena balas jasa atas kesediaan bekerja seperti upah dan gaji. Pendapatan ini juga bukan berasal dari bunga pendapatan non-upah yang diperoleh dari sektor perusahaan, tetapi juga pendapatan bunga yang diterima dari pemerintah dan konsumen (PIGK).
Dijelaskan dalam buku Teori Ekonomi Makro karya Aang Curatman (2010), personal income diukur berdasarkan pendapatan dari semua sumber, walaupun komponen terbesar dari total pendapatan adalah upah dan gaji. Sebab, sejatinya pendapatan seorang individu tidak hanya berasal dari satu sumber saja.
ADVERTISEMENT
Tetapi, personal income juga bersumber dari beberapa pekerjaan sampingan yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Ini bisa berasal dari freelance, magang, dan lain-lain.
Rumus personal income adalah sebagai berikut:
PI = (NI + Transfer Payment) – (Iuran Asuransi + Iuran Jaminan Sosial + Laba Ditahan + Pajak Perseorangan)
Contoh soal:
Negara Malaysia memiliki daftar komponen pajak dan penghasilan sebagai berikut:
Maka, untuk menentukan personal income perusahaan tersebut, Anda bisa menghitung nilai GNP, NNP dan NI terlebih dahulu. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
a. GNP = GDP + Produk neto terhadap luar negeri
GNP = Rp150 miliar + Rp5 miliar
GNP = Rp155 miliar
b. NNP = GNP – penyusutan
NNP = Rp155 miliar – Rp2 miliar
NNP = Rp153 miliar
c. NI = NNP – Pajak tidak langsung
NI = Rp153 miliar – Rp10 miliar
NI = Rp143 miliar
d. PI = (NI + Transfer Payment) – (Iuran Asuransi + Iuran Jaminan Sosial + Laba Ditahan + Pajak Perseorangan)
PI = (Rp143 miliar + Rp7 miliar) – (Rp3 miliar + Rp4 miliar)
PI = Rp150 miliar – Rp7 miliar
PI = Rp143 miliar
Maka, personal income perusahaan tersebut adalah sebesar Rp143 miliar.
ADVERTISEMENT
(MSD)