Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sayuran yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes dan Penyebab Penyakitnya
6 Juni 2022 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Diabetes adalah salah satu penyakit kronis (membahayakan) yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) yang ada di dalam darah. Penyakit ini terjadi ketika tubuh penderita tidak lagi mampu mengambil glukosa ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Hingga akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Jika glukosa dalam darah tinggi, dapat menyebabkan gangguan organ tubuh bahkan kehilangan nyawa bagi penderitanya. Apalagi jika penderita menerapkan pola makan yang salah, akan memicu penyakit lainnya seperti hipertensi, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung.
Pada dasarnya, penderita diabetes hanya boleh mengonsumsi makanan yang mampu mengontrol kadar glukosa dalam darah, seperti sayuran. Beberapa jenis sayuran sebetulnya dapat dikonsumsi dengan bebas bagi penderita diabetes, namun ada beberapa yang harus dibatasi, misalnya maksimum 100 gram per hari.
Vicynthia Tjahjadi menuliskan dalam Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer “Diabetes”, sayuran yang bebas dikonsumsi adalah yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sedikit sehingga tidak berpengaruh banyak pada kadar glukosa penderita diabetes. Sedangkan sayuran yang tidak boleh dikonsumsi penderita diabetes secara berlebihan adalah yang memiliki kandungan-kandungan di atas secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Contoh sayuran yang boleh dimakan dengan bebas adalah kangkung, terung, selada, jamur, mentimun, kol, labu air, tauge, dan lain-lain. Sementara itu, sayuran yang tidak boleh dikonsumsi penderita diabetes dalam jumlah yang banyak adalah daun singkong, kacang panjang, bayam, wortel, dan sebagainya.
Selain itu, para penderita diabetes juga dapat melakukan terapi insulin untuk pengobatan utama diabetes melitus tipe 1 dan 2. Dilansir dari American Diabetes Association, terdapat banyak jenis insulin yang digunakan untuk membantu mengendalikan kadar gula dalam pengobatan diabetes.
Jenis insulin dibedakan berdasarkan seberapa cepat insulin bekerja dan seberapa lama insulin dapat mempertahankan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu, dosis insulin untuk setiap pasien bisa berbeda-beda tergantung pada usia, kondisi, fisik, serta seberapa parah kondisi diabetes yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa jenis insulin untuk diabetes:
4 Penyebab Diabetes
Pentitng diketahui bagi para penderita diabetes apa saja faktor-faktor yang menyebabkan penyakit tersebut muncul. Mengutip dari Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes oleh Hans Tandra, diabetes dapat disebabkan karena beberapa hal, di antaranya:
1. Keturunan
Apabila ada anggota keluarga yang mengidap diabetes, kemungkinan seseorang terkena diabetes lebih besar. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% pasien diabetes mempunyai orang tua dengan riwayat penyakit yang sama.
2. Ras atau Etnis
Beberapa ras tertentu, seperti suku Indian di Amerika, Hispanik, dan orang Amerika di Afrika memiliki risiko lebih besar terkena diabetes. Kebanyakan orang dari ras-ras tersebut dulunya adalah pemburu dan petani dengan tubuh kurus, namun banyak dari mereka yang lebih banyak makan dan kurang bergerak sehingga tidak sedikit yang mengalami obesitas sampai diabetes dan tekanan darah tinggi.
3. Obesitas
ADVERTISEMENT
Kegemukan atau obesitas adalah faktor risiko yang paling penting untuk diperhatikan, sebab melonjaknya angka pengidap diabetes sangat terkait dengan obesitas. Lebih dari 8 hingga 10 penderita diabetes adalah mereka dengan berat badan yang berlebih. Semakin banyak jaringan lemak, tubuh, dan otot di dalam tubuh maka cara kerja insulin di dalamnya akan semakin berat.
4. Metabolic Syndrome
Metabolic syndrome adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit diabetes, jantung, dan juga stroke. Banyak sekali metabolic syndrome yang ditemukan di masyarakat. Gaya hidup dengan makanan cepat saji dan kurangnya berolahraga menyebabkan semakin banyak orang yang mengidap diabetes, obesitas, stroke, jantung, nyeri sendi, dan lain-lain.
(IMR)